DPRD Kota Medan menganggap wisata kuliner di kota itu bisa menjadi magnet tersendiri dalam mendatangkan wisatawan, karena keragaman suku dan etnik yang ada di kota Medan juga memiliki keragaman kuliner.
"Untuk menunjang sektor pariwisata, tidak kalah pentingnya adalah kuliner yang bisa menjadi daya tarik wisatawan," terang Ketua Komisi III DPRD Kota Medan, Afri Rizki Lubis di Medan, Senin.
Selain itu, lanjutnya, Pemkot Medan di bawah kepemimpinan Wali Kota Bobby Nasution memiliki tekad yang kuat menjadikan kawasan Kesawan di pusat kota, sebagai kota warisan kuno yang penuh artistik.
Baca juga: Ini 3 Rawon Legendaris di Surabaya, Sup Terenak di Asia
Letak ibu kota Provinsi Sumatra Utara strategis, tutur dia, mengakibatkan keberagaman penduduk di Kota Medan dengan berbagai ragam kuliner hasil dari akulturasi suku dan etnik.
Baik Melayu, Jawa, Batak Toba, Karo, Mandailing, Pakpak, Nias, Angkola, Sunda, Banjar, Aceh, Minang, Tionghoa, Arab, dan Tamil.
"Itu, modal untuk menjadikan Kota Medan sebagai pusat kuliner Asia. Pemkot Medan di kepemimpinan Bobby dan Aulia hendaknya menggandeng pelaku UMKM. Sebab, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian masyarakat Indonesia, termasuk di Kota Medan," tuturnya.
"Mayoritas pelaku sektor UMKM di Medan bergerak di usaha makanan dan minuman yang menghadirkan berbagai varian rasa dan penyajian. Baik makanan dan minuman tradisional yang dijajakan di pinggir jalan, sampai ke kafe dan restoran," ungkap Rizki.
(put)