SALAH satu bangunan jejak sejarah kerajaan tempo dulu di Nusantara ialah wisata Candi Brahu. Candi ini terletak di Dukuh Jambu Mente, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Sejumlah pendapat mengatakan bahwa Candi Brahu lebih tua dibanding candi-candi lain yang ada di sekitar Trowulan, bahkan lebih tua dari Kerajaan Majapahit.
Melansir laman perpusnas.go.id, nama Brahu sendiri konon berasal dari kata 'Wanaru' atau 'Warahu', yaitu nama sebuah bangunan suci yang disebutkan di dalam prasasti tembaga 'Alasantan' yang ditemukan kira-kira 45 meter disebelah barat Candi Brahu.
Prasasti ini dibuat pada tahun 861 Saka atau, tepatnya, 9 September 939 M atas perintah Raja Mpu Sindok dari era Mataram kuno.
Baca juga: Wisata Candi Pawon, Bekas Tempat Pembakaran Mayat Raja
(Foto: Instagram/@poernomoferi)
Menurut masyarakat setempat, candi ini dulu berfungsi sebagai tempat pembakaran jenazah raja-raja Brawijaya. Namun, hasil penelitian yang dilakukan terhadap candi tersebut tidak menunjukkan adanya bekas-bekas abu atau mayat, karena bilik candi sekarang sudah kosong.
Sejumlah benda kuno pernah ditemukan di sekitar kompleks candi. Di antaranya alat upacara dari logam, perhiasan dan benda-benda lain dari emas, serta arca-arca logam yang seluruhnya bercorak Buddha, sehingga ditarik kesimpulan bahwa Candi Brahu merupakan candi Buddha.
Kendati tak satupun arca Buddha ditemukan di sana, namun gaya bangunan serta sisa profil alas stupa yang terdapat di sisi tenggara atap candi menguatkan dugaan bahwa Candi Brahu memang merupakan candi Buddha yang diperkirakan dibangun pada abad 15 Masehi.