TOKOH Tionghoa Kampung Hakok, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, Fu Nam Tjen menyatakan perayaan Cheng Beng merupakan momentum etnis Tionghoa memberikan penghormatan kepada leluhur melalui tradisi sembahyang kubur.
Fu Nam Tjen di Sungailiat, Minggu (4/4/2021), mengatakan perayaan Cheng Beng jatuh setiap tahunnya pada bulan ketiga awal bertepatan pada Kalender Imlek.
Baca juga: Bekas Tambang Timah, Danau Kaolin Mampu Sedot 62.701 Wisatawan
Sembahyang kubur dijadikan momentum penting bagi etnis Tionghoa untuk mengunjungi makam leluhur dan melakukan doa.
"Cheng Beng ataupun Chin Ming adalah hari sembahyang kubur dan ziarah tahunan pada makam orang tua ataupun leluhur dengan upacara penghormatan sesuai kepercayaan tradisi orang Tionghoa," katanya.
Menurutnya, perayaan Cheng Beng menjadi tradisi untuk mengingat ataupun mengenang orang-orang terkasih atau tercinta yang telah meninggal dunia, selain pula guna mempererat hubungan bersama sanak keluarga dan bahwa setelah orang tua meninggal dunia ada tradisi yang masih berlanjut.
Baca juga: Pantai-Pantai Ini Potensial Jadi Taman Wisata Alam
"Tanda bakti dan penghormatan sanak keluarga yang masih hidup kepada leluhur membawakan makanan kesukaannya di pemakaman," jelasnya.
Sebelum puncak pelaksanaan Cheng Beng, umumnya sanak keluarga terlebih dahulu membersihkan makam seperti, membersihkan rumput-rumput sekitar makam, mengecat makam dan sebagainya.