SELANDIA Baru resmi mengumumkan akan membuka perjalanan bebas karantina dengan Australia belum lama ini. Gelombang perjalanan ini akan dibuka pada 19 April 2021 mendatang.
Langkah ini merupakan perjalanan yang ditunggu-tunggu karena telah lama dinantikan oleh penduduk Selandia Baru dan Australia. Pembukaan jalur perjalanan ini dilakukan setelah kedua negara tersebut berhasil menekan penyebaran virus corona.
Dimulainya perjalanan bebas karantina antara negara-negara tetangga akan melegakan keluarga yang telah dipisahkan oleh pandemi serta bagi para operator wisata yang kesulitan
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern mengatakan, para pejabat kesehatan yakin risiko penularan virus dari Australia tergolong rendah dalam perjalanan sekarang dirasa aman.
“Gelembung (perjalanan) ini akan memberi dorongan ada pemulihan ekonomi kita dan mewakili pengaturan terdepan di dunia untuk membuka perjalanan internasional dengan aman sambil terus mengejar strategi eliminasi dan mencegah virus keluar,” kata Ardern seperti yang diwartakan oleh AP News.
Baca juga: Pesawatnya Jatuh, Pilot Muda Bertahan Hidup 38 Hari di Hutan Amazon
Australia sebelumnya mengizinkan orang Selandia Baru untuk datang tanpa harus menjalani karantina. Namun sebaliknya, Selandia Baru mengharuskan para wisatawan dari Australia untuk menjalani karantina selama dua minggu jika hendak datang ke Selandia. Ini dilakukan untuk berjaga-jaga terhadap penularan Covid-19.
Kedua negara tersebut telah berhasil mencegah virus dengan memasang penghalang dari dunia luar, termasuk persyaratan karantina yang ketat bagi para wisatawan dari negara-negara tempat virus merajalela.
Pengumuman perjalanan bebas karantina ini datang menjelang musim ski di Selandia Baru dan menjadi kabar gembira bagi banyak kota wisata, termasuk resor ski di Queenstown.
Mal Price, salah satu pemilik restoran The Cow di Queenstown, mengatakan, jumlah pelanggan restorannya turun sekitar 80 persen selama pandemi.
The Cow merupakan salah satu restoran tertua di wilayah tersebut sejak 40 tahun yang lalu. Untuk bertahan di tengah pandemi, Price mengatakan dia bertahan dengan tidak lagi menawarkan makan siang pada hari kerja dan mengurangi jumlah staf dan jam kerja.