SEJARAH peradaban dari ribuan tahun lalu, bersama dengan lanskap dan medan yang khas, telah mewariskan wilayah Tabuk di barat laut Arab Saudi dengan sejumlah hidangan populer yang menjadi jantung budaya sehari-hari para penduduk setempat.
Dilansir dari Arab News, Sabtu (1/5/2021), selama bulan suci, banyak hidangan memiliki arti khusus karena penduduk Tabuk dan pemerintah setempat menyiapkan meja Ramadhan dengan makanan berbuka puasa dan sahur, seperti mjallah atau khamiaa, adonan saj yang terbuat dari gandum.
Adonan dipotong dan ditambahkan ghee atau minyak zaitun, susu dan madu.
Baca juga:Â Â Paru Oseng Mercon Pedasnya Meledak! Begini Resep dan Cara Mambuatnya
Maqtouta adalah hidangan lain yang juga dikenal sebagai mouqalqal atau hamis, sedangkan mansaf adalah hidangan yang terbuat dari daging atau ayam dengan nasi dan roti, dan disajikan saat sahur.
Meja Ramadhan di Tabuk juga berisi sup biji-bijian. Gandum direndam semalaman, kemudian ditambahkan air, bersama dengan daging dan bawang bombay. Bumbu dan bahan khusus, seperti lada hitam dan Artemisia argentea, dapat ditambahkan, kemudian ditambahkan air secara bertahap sambil terus diaduk.
Â
Saat bulir padi matang, beberapa keluarga menambahkan susu untuk meningkatkan nilai gizi sup. Campuran tersebut kemudian diaduk dan disajikan.
Sup miju-miju merupakan menu favorit lainnya, disiapkan dengan menuangkan air di atas miju-miju dengan tambahan sayuran secukupnya, sampai matang. Bahan-bahan tersebut kemudian dihaluskan dan disajikan sebagai sup.
Baca juga:Â Â Nikmatnya Sate Kambing Muda Warung Leces Gaul, Dagingnya Empuk Banget!
Sup freekeh juga dibuat dengan gandum. Gandum hijau dipetik sekitar enam minggu sebelum panen, kemudian dipanggang untuk memisahkan biji-bijian dari kulitnya. Setelah itu, biji-bijian digiling dengan batu gilingan dan dimasak dengan air bersama dengan daging, garam dan lada hitam.
Beberapa kota di pesisir kawasan ini terkenal dengan mutabbaq, yaitu adonan yang dipotong persegi panjang dan diisi dengan daun bawang cincang, telur, tomat, lada hitam, dan garam. Sisi-sisinya kemudian dilipat dengan baik sebelum dimasak di atas saj (wajan logam cembung) dan dibalik sampai berwarna keemasan.