MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno memastikan eksistensi pariwisata di kawasan tiga gili di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali menggeliat di masa pandemi Covid-19.
"Kami berkomitmen untuk bangkitkan dan pulihkan pariwisata di gili dengan beberapa program dan langsung dirasakan oleh masyarakat," ujar Sandiaga saat mengunjungi kawasan Gili Trawangan, Kamis kemarin.
Menurutnya, komitmen ini untuk membangkitkan dan pulihkan pariwisata di gili dibutuhkan sehingga saat semua pintu dibuka pada tanggal 17 Mei mendatang, wisatawan dapat berkunjung dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam mencegah Covid-19.
Beberapa strateginya ialah memperbanyak event yang diminati wisatawan dalam negeri. Karena selama ini yang dilakukan fokus terhadap wisatawan mancanegara. Padahal masih banyak wisatawan nusantara yang belum tersentuh.
Upaya lain, akan dibangun travel pattern, karena gili merupakan zona hijau yang dapat diinterkoneksikan dengan zona hijau lain seperti di Sanur Bali. Membangun kerja sama untuk menjual paket agar bisa menjadi alternatif sementara saat pandemi.
Baca juga: 3 Tempat Kulineran Mantap di Gili Trawangan, Tak Cuma soal Makanan
Selain itu, upaya lainnya adalah membangun pariwisata berkualitas dan berkelanjutan di NTB. Sehingga harus ada dukungan dari semua pihak termasuk pelaku pariwisata ekonomi kreatif dan pemerintah.
(Foto: Wonderlustchloe)
"Termasuk berbagai fasilitas dan sarana prasarana dan penguatan ekonomi kreatif menjadi perhatian khusus kami, karena ini destinasi dunia," katanya.
Sementara itu, Gubernur NTB, Zulkieflimansyah mengapresiasi semangat pemerintah pusat memberikan perhatian untuk menggairahkan kembali sektor pariwisata di NTB.
Diakui Zul, bahwa kunjungan Menparekraf sudah kedua kalinya ke NTB. Kepedulian ini harus benar-benar dijaga sehingga ke depan banyak program yang dapat membatu pelaku pariwisata memulihkan kembali geliatnya.
"Saya juga memberikan apresiasi kepada Bupati dan Wakil Bupati telah bersinergi bersama masyarakat setempat untuk dapat menjaga wilayahnya tetap dalam zona hijau. Ini menjadi modal untuk pariwisata," terangnya.
Beberapa pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif menyambut baik kunjungan ini. Sehingga usulan konkrit dan masukan dapat segera di eksekusi oleh Pemda dan pusat.