KOREA Utara telah meminta warganya untuk tidak membaca selebaran propaganda yang dikirim melalui balon dari Korea Selatan, yang mengklaim bahwa Covid-19 dapat masuk ke negara itu melalui tetesan air.
Menurut kantor berita Yonhap, surat kabar milik pemerintah Rodong Sinmun tersebut mendesak orang-orang untuk menjauh dari selebaran dan meminta mereka untuk "berpikir dan bergerak" sejalan dengan pedoman Covid-19. Sejak dimulainya pandemi, Korea Utara belum melaporkan adanya kasus Covid-19.
"Bahkan ketika kami menemukan benda aneh yang terbang tertiup angin, kami harus menganggapnya sebagai kemungkinan jalur penularan virus berbahaya daripada fenomena alam." Katanya yang dilansir Okezone dari Independent
Masalah selebaran propaganda dan balon yang diterbangkan dari Korea Selatan telah menjadi masalah jangka panjang. Kim Jong Un menyebutnya sebagai langkah provokasi dan bahkan mengancam akan membalas atas taktik tersebut.
Baca Juga:Â Gaya Manja Pramugari Puji Amelia Idaman Para Lelaki
Pada Kamis, polisi Korea Selatan melakukan penggerebekan di kantor Park Sang-hak, seorang aktivis dan pembelot terkenal Korea Utara, yang mengatakan bahwa dia telah menyebarkan ratusan ribu selebaran propaganda ke arah Korea Utara dengan balon.
Dia tetap menerbangkan balon itu meskipun ada undang-undang baru yang kontroversial yang melarang selebaran terbang, drive USB atau uang ke Korea Utara. Melanggar undang-undang baru bisa membuat pelakunya dihukum hingga tiga tahun penjara. Aktivis tersebut adalah orang pertama yang diperiksa sejak undang-undang baru diberlakukan pada Maret lalu.