JEDDAH, kota pelabuhan utama di Arab Saudi punya peran penting dalam perkembangan Islam. Kota ini jadi pintu gerbang bagi Muslim dari berbagai negara untuk ke Tanah Suci. Dulu, sejak masa Khalifah Ustman bin Affan, Jeddah jadi jalur masuknya jamaah haji via laut. Sekarang, Bandara King Abdul Aziz yang melayani kedatangan dan kepulangan jamaah.
Baca juga:Â Melihat Masjid Tertua di Bojonegoro Berusia 3 Abad Peninggalan Kerajaan Mataram
Sejurus kemudian, Jeddah punya banyak masjid bersejarah yang sudah ada sejak ratusan tahun silam. Salah satunya ialah Masjid Al-Shafiei yang terletak di kota tua Jeddah.
Masjid yang dibangun pada abad ke-17 di kawasan Mazloum, dirancang dengan teras terbuka, untuk memberikan bangunan dengan ventilasi yang sehat dan unik, karena bahan yang digunakan untuk membangunnya adalah batu tambang (batu kapur) dan lumpur laut, dengan kayu tambahan.
Di sisi lain, Masjid Usman bin Affan, yang oleh penduduk asli disebut sebagai Masjid Ebony juga, karena memiliki tiang yang terbuat dari kayu eboni, dibangun antara abad ke-9 dan ke-10 Hijriah.
Selain itu, ada juga Masjid Al-Pasha, salah satu yang paling terkenal, di Harat Al-Sham, yang memiliki menara penting, hingga tahun 1978, ketika sayangnya, dihapus, selama rekonstruksi.
Baca juga:Â Masjid Tertua di Medan Warisan Sultan Deli dengan Perpaduan 5 Budaya
Masjid keempat adalah Al-Miaamar, dengan usia setidaknya 340 tahun. Al-Akash dibangun pada tahun 1200 Hijriah, di atas tanah yang ditinggikan dengan lima pintu yang fantastis, terbuat dari kayu pohon kenari tua, dan warna brownies yang khas.