KEPOLISIAN Daerah (Polda) Banten mendirikan delapan pos penyekatan untuk melakukan pemeriksaan masyarakat dari luar daerah, agar tidak menularkan penyebaran pandemi COVID-19.
"Kami minta petugas dapat mengantisipasi lonjakan wisatawan," kata Wakapolda Banten Brigjen Pol Ery Nursatari, di Serang, Sabtu (15/5/2021).
Baca juga:Â Â Kebun Binatang Bandung Dikunjungi Ribuan Wisatawan, Satgas Keliling Cegah Kerumunan
Kapasitas lokasi wisata harus dibatasi dan tidak boleh terjadi kerumunan massa, juga wajib menerapkan protokol kesehatan dan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Para wisatawan yang hendak mengunjungi wisata pesisir pantai, wisata alam dan wisata relegius harus menaati protokol kesehatan guna mencegah pandemi COVID-19.
Begitu juga pengelola wisatawan kepada karyawannya bisa menerapkan prokes dan 3M serta menyediakan sarana mencuci tangan serta menindak pengunjung yang tidak memakai masker.
Â
Selain itu, petugas di pos penyekatan dapat mengantisipasi wisatawan dari luar wilayah Banten, sebab tidak tertutup kemungkinan terdapat pengunjung dari Jakarta dan Jawa Barat.
Baca juga:Â Â Asyiknya Liburan ke Ragunan, Ada Layanan Bus TransJakarta Gratis
Potensi wisata pesisir pantai Banten menjadi solusi bagi warga luar daerah untuk merayakan liburan Lebaran 1442 Hijriah.
"Kami berharap petugas bertindak terhadap wisatawan dari luar wilayah Banten untuk putar balik," katanya menegaskan.
Menurut dia, pihaknya tetap membatasi wisatawan agar tidak terjadi peningkatan pengunjung yang berpotensi terjadi kerumunan massa dan berpeluang penyebaran penyakit yang mematikan itu.
Pengunjung kawasan wisata dibatasi 50 persen dan jika melebihi 50 persen, maka dilakukan penutupan.
Kebijakan pembatasan itu, kata dia, merupakan keputusan bersama dan sudah ada aturannya untuk mencegah pandemi COVID-19.