BANGLADESH mengumumkan penghapusan kata-kata ākecuali Israelā di paspor baru mereka. Israel pun menyambut baik keputusan itu dan menganggapnya sebagai pencabutan larangan perjalanan selama puluhan tahun.
Namun dengan cepat Dhaka mengklarifikasi bahwa keputusan untuk menghapus kata-kata itu tidak berarti mengubah posisi Bangladesh terhadap Israel. Negara mayoritas Muslim itu masih belum mengakui Israel sebagai negara.
āKami telah memutuskan untuk menghapus kata-kata ākecuali Israelā dari paspor sejak enam bulan lalu saat kami memperkenalkan paspor elektronik. Ini untuk standarisasi paspor kami,ā kata Menteri Luar Negeri Bangladesh, AK Abdul Momen di Dhaka seperti dilansir dari India Today, Senin (25/5/2021).
Baca juga:Ā 9 Fakta Menarik Masjid Al Aqsa, Saksi Bisu Konflik Israel-Palestina
āTapi kebijakan luar negeri kami akan tetap sama terhadap Israel. Kami tidak akan menjalin hubungan dengan Israel. Kami mendukung perjuangan rakyat Palestina. Kami juga mendukung solusi dua negara. Jadi, kebijakan luar negeri kami tidak akan berubah,ā sambung Momen dalam konferensi pers, Minggu kemarin.
Paspor Bangladesh sebelumnya memiliki klausul tertulis di atasnya yang berbunyi: āPaspor ini berlaku untuk semua negara kecuali Israelā, tetapi pemerintah pada Sabtu lalu memutuskan untuk menghapus kata-kata ākecuali Israelā dari dokumen sehingga berlaku untuk seluruh dunia.
Sebelumnya, Wakil Direktur Jenderal untuk Asia dan Pasifik di Kementerian Luar Negeri Israel Gilad Cohen membuat cuitan di Twitter bahwa Bangladesh telah menghapus larangan perjalanan ke Israel.
"Berita bagus! Bangladesh telah menghapus larangan perjalanan ke Israel. Ini adalah langkah yang disambut baik dan saya menyerukan kepada pemerintah Bangladesh untuk bergerak maju dan membangun hubungan diplomatik dengan Israel sehingga kedua bangsa kita dapat memperoleh keuntungan dan kemakmuran," cuitnya.
Kementerian luar negeri Bangladesh pada hari Minggu lantas mengklarifikasi dalam sebuah tweet: "terlepas dari e-paspor baru, Bangladesh tidak mengubah posisi pada Israel termasuk larangan perjalanan."
"Bangladesh mengutuk kekejaman terhadap Palestina, dan menegaskan kembali posisinya yang berprinsip mengenai solusi dua negara dari konflik Palestina-Israel sehubungan dengan resolusi PBB," lanjutnya.
Baca juga:Ā Uniknya Masjid 201 Kubah, Punya Menara Beton Tertinggi di Dunia
Dalam siaran pers, kementerian luar negeri Bangladesh mengatakan: "Perhatian Kementerian Luar Negeri baru-baru ini tertuju pada sebuah cuitan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Israel menyambut pencabutan larangan perjalanan ke Israel atas dikeluarkannya paspor elektronik oleh Bangladesh. Kebingungan tampaknya muncul dari buklet baru E-paspor yang tidak memuat observasi "semua negara kecuali Israelā.
"Penghapusan observasi telah dilakukan untuk menjaga standar internasional e-paspor Bangladesh dan tidak menyiratkan adanya perubahan kebijakan luar negeri Bangladesh terhadap Timur Tengah. Larangan perjalanan pemegang paspor Bangladesh ke Israel tetap tidak berubah. Pemerintah Bangladesh tidak menyimpang dari posisinya terhadap Israel dan Bangladesh tetap teguh pada posisi jangka panjangnya dalam hal ini.ā