MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, mendukung penuh program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Padat Karya Restorasi Terumbu Karang atau Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) 2021.
Hal ini sebagai salah satu upaya pemerintah memulihkan perekonomian masyarakat yang terkontraksi akibat pandemi COVID-19.
“Kami tentunya dari sisi produk wisata dan penyelenggaraan kegiatan events sangat mendukung. Karena kami mencatat bahwa ada peningkatan secara signifikan terhadap minat wisatawan untuk melakukan kegiatan wisata selam, dan kami sudah menyusun panduan safety dan environmental sustainability-nya,” ujar Sandiaga, Rabu (7/7/2021).
Baca juga:Â Program Restorasi Terumbu Karang di Bali Berjalan Sesuai Rencana
Program ICRG pertama kali diluncurkan pada tahun 2018 dan tahun lalu mendapatkan dana PEN, diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan serta mendapat dukungan dari berbagai kementerian dan lembaga terkait.
Â
Kegiatan restorasi ekosistem terumbu karang 2021 akan menyasar tiga lokasi di destinasi prioritas yaitu Mandalika, Labuan Bajo dan Likupang serta enam lokasi wisata bahari yaitu Kepulauan Seribu – DKI Jakarta, Kepulauan Spermonde – Sulawesi Selatan, Wakatobi – Sulawesi Tenggara, Tanjung Kelayang – Bangka Belitung, Pulau Weh – Sabang, dan Raja Ampat – Papua Barat. Program ini diproyeksi dapat menyerap lebih dari 100 ribu tenaga kerja.
“Kami nantinya akan melibatkan generasi-generasi muda yang memiliki minat yang sangat tinggi dalam program keberlanjutan lingkungan. Dan juga kami nanti akan langsung berkoordinasi dengan Pemprov Bali, KKP terkait program ICRG ini, karena banyak sekali membantu sebagian yang kehilangan pekerjaan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” tuturnya di rakor Program PEN Restorasi Terumbu Karang secara daring, Selasa 6 Juli 2021.
Baca juga:Â Â Buleleng Siap Kembangkan Spot Wisata Terumbu Karang
Menteri Bidang Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menjelaskan untuk pengelolaan berkelanjutan terumbu karang ICRG, diperlukan suatu lembaga pengelola yang memiliki pendanaan berkelanjutan pada program payment for ecosystem services. Program PES ini merupakan kajian pendanaan berkelanjutan dengan pilot project di perairan Nusa Dua.
“Sebagai contoh, untuk lokasi Nusa Dua nilai PES untuk wisatawan nusantara 25 ribu orang per-hari sedangkan wisatawan asing 35 ribu orang per-hari,” katanya. “Dan karena ini banyak potensi wisatanya, saya mohon Pak Sandi betul-betul terlibat dalam pengawasannya ini,” lanjutnya.