MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mendorong pengelola desa wisata di seluruh Indonesia agar benar-benar dapat memanfaatkan secara maksimal platform digital, termasuk sosial media dengan membuat konten-konten kreatif dalam bingkai strategi digital marketing (pemasaran digital).
Dengan demikian kata dia, dapat terwujud desa wisata sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, dan mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat, juga membangun motivasi bagi pengembangan desa dan menjadi penggerak ekonomi tingkat desa melalui desa wisata.
"Saya melihat bahwa tren ke depan akan sangat bergantung kepada kecepatan kita meningkatkan keterampilan. Yakni pengelola desa wisata untuk bisa masuk ke dalam ekonomi digital dan ekonomi berbasis kreatif serta bagaimana mengelola daya tarik wisata untuk disebarluaskan melalui platform digital. Jadi ini merupakan keniscayaan," kata Sandi.
Hal itu disampaikannya dalam kegiatan 'Bimtek & Workshop Online Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 untuk wilayah IV' yang digelar secara daring. Karenanya, ajang ADWI 2021 yang digelar Kemenparekraf/Baparekraf turut memasukkan konten kreatif sebagai salah satu dari tujuh kategori yang dilombakan. Selain homestay, toilet, suvenir, digital, CHSE, dan daya tarik wisata.
Bimbingan teknis dan workshop online yang kali ini diikuti lebih dari 300 pengelola desa wisata di wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat ini, diharapkan para peserta dapat mendapat pemahaman yang lebih terkait hal tersebut.
Baca juga: Daftar Maskapai Penerbangan Terbaik Dunia 2021, Ada dari Indonesia?
"Seperti pemahaman tentang SEO (search engine optimization) yang menjadi sangat penting. Karena setiap individu ketika masuk ke digital berawal dari search dan angkanya mencapai 80 persen. Karena itu kita harus bisa mendorong adanya pemahaman SEO bagi pengelola desa wisata," tuturnya.
Kemenparekraf lanjut Sandi, akan terus memberikan pendampingan dan pelatihan bagi pengelola desa wisata secara berkala. Tidak hanya di dalam ajang ADWI, tapi secara simultan melalui berbagai program kedeputian yang ada di Kemenparekraf/Baparekraf.
"Kita akan terus jalankan program pendampingan agar terwujud desa wisata sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, dan mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat. Bukan Indonesia membangun desa, tapi bagaimana desa membangun Indonesia," sebut dia.
Sandi berpesan untuk menjaga semangat tersebut, dan terus memberikan motivasi kepada masyarakat agar lebih kreatif, aktif, dalam mempromosikan desa wisatanya.