MESKI masih ditutup sebagai upaya mendukung kebijakan PPKM Jawa-Bali, Jakarta Aquarium & Safari (JAQS) turut memeriahkan HUT ke-76 kemerdekaan RI secara virtual di laman Instagram @jakartaaquarium. Kegiatan yang berlangsung Selasa (17/8/2021) ini mengusung tema 'Pejuang'.
"JAQS memilih tema penjuang karena kita semua berjuang terus di kemerdekaan, juga termasuk melawan pandemi Covid-19. Manusia dan satwa, sama-sama terdampak pandemi ini," ungkap Head of Social, Branding, and Communication JAQS, Fira Basuki dalam keterangan tertulisnya.
Sama seperti tahun lalu, JAQS tetap melakukan pengibaran bendera merah putih raksasa. Bedanya tahun ini, para penyelam mengenakan kostum para pejuang. Usai bendera raksasa dikibarkan di bawah air diiringi lagu Indonesia Raya, nampak puteri duyung (free divers) mengenakan kebaya dan berkonde muncul menyuguhkan tarian pejuang diiringi lagu 'Maju Tak Gentar'.
Tak lupa diadakan pula parade satwa. JAQS sebelumnya berhasil melepasliarkan penyu dan tukik beberapa waktu lalu di masa pandemi. JAQS kembali dipercaya oleh Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk menerima hibah dan merawat Penyu Sisik (Hawksbill Turtle/Eretmochelys imbricata).
Baca juga: Negara Ini Lenyap dari Peta saat Air Laut Pasang, Terancam Musnah di Masa Depan
"Ini merupakan wujud tanggung jawab JAQS sebagai sebuah lembaga konservasi yang peduli terhadap pelestarian satwa dan lingkungan. Penyu yang diterima dalam keadaan sangat kurus dan terdapat beberapa iritasi di bagian kulit," tuturnya.
(Foto: JAQS)
Fira melanjutkan, kondisi si penyu sisik saat ini semakin baik dengan pemberian pakan kesukaannya, yaitu fillet ikan kembung dan cumi-cumi, serta vitamin melalui oral. Iritasi di kulit pun semakin membaik! Dengan keberhasilan ini, JAQS dipercaya bisa merawat satwa terlantar dan satwa-satwa akuatik air laut di wilayah pendampingan BKSDA Sekwil II Tegal Alur.
Satwa baru yang dimiliki JAQS lainnya adalah dua ikan Hiu Karpet, atau Spotted Wobbegong (Orectolobus maculatus) dari daerah perairan Bali dan Lombok. Fisik hiu jenis ini unik, seperti memiliki janggut. Wobbegong itu sendiri berasal dari bahasa aborigin yang artinya memang janggut.
Baca juga: Berlanjut hingga 23 Agustus, Yuk Simak Syarat Perjalanan Terbaru Selama PPKM
Tumpeng raksasa dibuat sebagai simbol rasa syukur, harapan, dan doa. Tim restaurant Pingoo bahu membahu membuat makanan tradisional ini selama satu hari satu malam.
Meski digelar virtual, kegiatan ini sekaligus menunjukkan bahwa perjuangan dan semangat JAQS terus ada, untuk menerima para pengunjung (JAQSplorer) datang kembali nantinya.