PASUKAN Taliban resmi mengambil alih kekuasaan atas Afghanistan. Kondisi itu membuat sebagian masyarakat dirundung ketakutan akan kembalinya keganasan rezim Taliban di masa lalu.
Selama beberapa pekan terakhir, Taliban menguasai tempat-tempat penting di negara itu tanpa perlawanan berarti. Keberadaan Taliban juga diyakini menjadi ancaman bagi situs bersejarah di Afghanistan.
UNESCO, sebuah badan yang dikelola PBB menyerukan pelestarian kekayaan budaya Afghanistan di tengah pengambilalihan rezim Taliban.
Organisasi tersebut menyerukan tindakan pencegahan untuk melindungi artefak bersejarah di kawasan itu dari kerusakan dan penjarahan, menurut sebuah pernyataan yang dirilis belum lama ini.
Baca juga:Â 6 Situs Wisata Bersejarah di Afghanistan, Ada yang Rusak Akibat Perang
Para ahli telah menyuarakan keprihatinan tentang pelestarian warisan budaya Afghanistan, mengingat apa yang telah terjadi ketika Taliban telah mengambil alih kekuasaan sebelumnya.
Pada tahun 2001, pasukan Taliban menghancurkan Bamiyan Buddha, dua patung abad ke-6 yang monumental yang diukir di tebing di Lembah Bamiyan di dataran tinggi tengah Afghanistan. Seorang kurator museum yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Art Newspaper pekan ini bahwa mungkin ada lebih banyak kerusakan pada situs budaya Afghanistan kali ini.
Selama beberapa minggu terakhir, Taliban telah menguasai tempat-tempat penting di seluruh negeri, termasuk Lashkar Gah dan Tirin Kot, menyusul penarikan fase terakhir pasukan militer AS yang dimulai pada 1 Mei. Di Kota Kabul, eksodus massal warga sipil Afghanistan masih terjadi untuk mencari suaka.
Pernyataan UNESCO mengatakan bahwa situs budaya Afghanistan adalah bagian dari sejarah negara yang beragam dan integral dengan identitas nasionalnya.