DINAS Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta siap menguji coba operasional Setu Babakan bagi masyarakat, seperti yang telah dilakukan objek wisata Ancol dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.
Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) Industri Pariwisata Disparekraf DKI Jakarta, Iffan menyebutkan bahwa Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan sudah mendapatkan barcode PeduliLindungi sebagai syarat pertama operasional tempat wisata pada masa PPKM.
"Namun saat ini belum ada kepastian kapan uji coba akan dilaksanakan di sana, karena saat ini masih dalam persiapan untuk uji coba pembukaan dan penggunaan barcode," kata Iffan.
Adapun Ancol, direncanakan akan mulai uji coba operasional mulai 14 September 2021, sementara TMII direncanakan untuk melakukan simulasi tersebut pada 17 September 2021.
Untuk kriteria pembukaan tempat wisata tersebut, Iffan menyebutkan bahwa hal tersebut ditentukan oleh kebijakan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Surat Edaran Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Nomor SE/8/IL.04.00/DII/2021 tentang Panduan penggunaan Aplikasi Pedulilindungi dan penerapan prokes pada uji coba pembukaan usaha pariwisata taman rekreasi di daerah dengan PPKM Level 3 di DKI, Jabar, Jateng DIY dan Jawa Timur.
"Jadi disesuaikan dengan edaran dari Kementerian Pariwisata tersebut," ucap Iffan.
Baca juga:Â Nekat Piknik saat PPKM, Ratusan Kendaraan Wisatawan Dipaksa Putar Balik
(Foto: MPI/M Sukardi)
Dalam edaran tersebut, tempat pariwisata yang telah ditentukan oleh kementerian (sebanyak 20) diwajibkan untuk menjalankan ketentuan sebagai berikut:
1. Pelaku usaha pariwisata taman rekreasi dapat menerima pengunjung dengan kapasitas 25 persen dengan mengikuti protokol kesehatan yang diatur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Kesehatan.
2. Pengunjung tanpa kecuali yang memasuki taman rekreasi harus sudah divaksin COVID-19 (minimal vaksin pertama), memiliki sertifikat vaksin yang tertera dalam akun PeduliLindungi, dalam kondisi sehat (suhu badan normal), dan mematuhi protokol kesehatan (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).
Baca juga:Â Kemenparekraf Coba Terapkan Aplikasi PeduliLindungi pada 20 Tempat Wisata di Pulau Jawa
3. Pelaku Usaha Pariwisata Taman Rekreasi wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk melakukan skrining terhadap semua pengunjung dan pegawai dengan menggunakan QR Code aplikasi PeduliLindungi sesuai dengan ketentuan dari Kementerian Kesehatan.
4. Pelaku Usaha Pariwisata Taman Rekreasi mendaftarkan QR Code aplikasi PeduliLindungi melalui Asosiasi Taman Rekreasi dan disampaikan kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk selanjutnya diproses ke Kementerian Kesehatan.