PEMERINTAH Inggris sudahmencabut pembatasan COVID-19. Kemudian disusul dengan kembalinya perjalanan internasional pada 17 Mei 2021. Banyak pelancong Inggris sudah mempertimbangkan untuk liburan ke luar negeri.
Namun, karena semakin banyak orang yang berangkat dengan pesawat, mereka mungkin menemukan pengalaman yang sangat berbeda dibandingkan dengan masa pra-COVID-19.
Baca juga:Â Â Terungkap, Alasan Sebenarnya Pramugari Menyapa Penumpang dan Mondar-mandir di Lorong Pesawat
Tetapi jika Anda ingin ekstra waspada, ada tindakan pencegahan yang dapat Anda lakukan sendiri sebagaimana dilansir dari The Independent, Jumat (17/9/2021), berikut ini :
Â
Bagaimana kemungkinan tertular virus corona di pesawat?
Â
Penelitian yang dilakukan oleh Georgia Department of Health dan Mayo Clinic bekerja sama dengan maskapai Delta menyebutkan, bahwa risiko terpapar Covid-19 pada penerbangan dinyatakan negatif kurang dari 0,1 persen untuk setiap penumpangnya.
Studi baru yang diterbitkan pada bulan September menggunakan data dari hampir 10.000 penumpang penerbangan Delta di bandara JFK New York, Atlanta dan Fiumicino Italia.
Kesimpulannya adalah satu tes covid yang dilakukan dalam waktu 72 jam keberangkatan, dapat secara signifikan mengurangi tingkat orang yang terinfeksi di dalam pesawat komersial.
 Baca juga: Pasutri Diusir dari Pesawat Gegara Tolak Pakai Masker hingga Ancam Pramugari
Dr Henry Ting, kepala petugas kesehatan Delta, mengatakan: “Ketika menggabungkan tingkat infeksi yang sangat rendah, ditambah perlindungan di pesawat termasuk masker, risiko penularan kurang dari satu dalam satu juta.”
Pesawat modern memiliki sistem penyaringan udara yang sangat canggih, membuat transmisi melalui udara yang Anda hirup di dalam pesawat sangat tidak mungkin.
Â
David Nabarro, utusan khusus WHO untuk Covid-19 mengatakan bahwa perjalanan udara relatif aman dalam hal penyebaran virus corona. Sebab sistem ventilasinya memiliki filter yang sangat kuat
“Metode utama penularan adalah melalui kontak langsung dan/atau tetesan udara. Penumpang yang duduk di baris yang sama, atau di belakang dan di depan seseorang yang sakit juga memiliki risiko,” kata Dr David E Farnie, direktur medis dari Global Response Center untuk MedAire Worldwide.
Berapa lama virus corona bertahan di permukaan?
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tidak jelas berapa lama versi virus corona ini bertahan di permukaan. Namun, ia dapat bertahan hidup di mana saja antara selama beberapa jam hingga beberapa hari.
Risiko terbesar tertular virus adalah dengan melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, daripada menyentuh permukaan.