BILA menginap di hotel yang semua stafnya adalah manusia tentu hal yang normal. Namun, apa jadinya ternyata salah satu hotel ini memiliki staf adalah robot? Jika Anda datang ke Jepang untuk mencari pengalaman yang benar-benar baru dan aneh, mungkin ini bisa menjadi referensi.
Penginapan ini bernama Henn na Hotel Tokyo Ginza yang ada di Nagasaki, Jepang. Henn na Hotel adalah hotel pertama di dunia yang dijalankan oleh robot, bahkan masuk dalam Guinness Book of Records karena keunikan stafnya. Henn sendiri berarti berubah (aneh).
Begitu masuk ke dalam lobi, Anda akan disambut dengan tiga robot yang berdiri di belakang meja resepsionis, dua di antaranya adalah dinosaurus bernama Mirai dan Yumeko, serta satu robot resepsionis wanita bernama Kibo.
Jangan khawatir karena robot-robot ini mampu berbicara dalam empat bahasa, yakni Jepang, Korea, China, dan Inggris. Robot yang sangat hidup ini mungkin bisa menipu Anda dan berpikir bahwa mereka adalah manusia sungguhan.
Ini karena mereka memiliki gerakan dan penampilan yang realistis. Robot-robot ini berkedip dan menoleh ketika Anda berjalan ke meja dan tersenyum menyambut kedatangan Anda.
Baca juga: Pasang Tulisan 'Hanya untuk Orang Jepang', Hotel Ini Tuai Kecaman
(Foto: TikTok/@jesseogn)
Di sebelah meja mereka ada monitor layar sentuh yang akan membantu Anda berinteraksi dengan robot serta check in dan check out dengan benar. Tamu internasional bahkan dapat check in hanya dengan memindai paspor.
Henn na Hotel telah menciptakan sistem di mana tidak perlu lagi berinteraksi dengan karyawan manusia. Robot-robot inilah yang menjalankan pembersihan, lobi, dan area resepsionis hotel. Bahkan juga mengandalkan layanan robot cleaning.
Setiap kamar memiliki lemari yang sebenarnya berfungsi ganda sebagai pembersih kering otomatis. Ada juga penyedot debu otomatis yang berjalan di sekitar gedung memastikan semuanya selalu bersih.
Sementara fasilitas Hotel Henn na lainnya lebih fokus pada hiburan dan menampilkan alam yang aneh, Hotel Ginza berfokus pada kemudahan dan kenyamanan untuk lebih memenuhi kebutuhan konservatif dari para pekerja bisnis.