KAWASAN wisata Lagoi di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) mulai gencar menyasar pasar domestik di tengah ketidakpastian wacana travel bubble antara Indonesia dan Singapura.
Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Tanjungpinang-Bintan, Sapril Sembiring mengatakan, Singapura sebagai pasar utama wisata di Kepulauan Riau (Kepri) mengalami peningkatan kasus Covid-19 sehingga wacana membuat koridor atau gelembung perjalanan (travel bubble) dengan negara kota itu belum jelas.
Sapril menyatakan, pariwisata harus berkelanjutan di tengah pandemi Covid-19 saat ini. "Kita fokus menyasar pasar domestik saja dulu," kata dia.
Menurutnya, hal itu bisa dimulai dengan menyasar wisatawan di Batam dan Tanjungpinang, kemudian Jakarta.
"Jika memungkinkan, syarat tes antigen atau PCR ditiadakan dan diganti dengan bukti vaksinasi lengkap lewat aplikasi PeduliLindungi," sebutnya.
Baca juga:Â Lagoi dan Batam Terbuka bagi Turis Singapura Mulai Oktober, Ini Syaratnya
(Foto: Antara)
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad sebelumnya mengaku sudah menyurati Kemendagri dan BNPB Pusat untuk meminta dispensasi bagi pelaku perjalanan lintas provinsi agar tidak perlu lagi memakai tes PCR, melainkan cukup dengan tes antigen.
"Mudah-mudahan usulan kita disetujui, agar wisatawan domestik ramai-ramai datang ke Kepri. Apalagi daerah ini sudah di PPKM level satu," kata Ansar.
Sapril menambahkan, pariwisata mampu membuka lapangan kerja, menghidupi pelaku usaha kecil menengah dan memberikan kontribusi pada pendapatan asli daerah di Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan.