DUBAI Expo 2020 memiliki 190 paviliun negara di seluruh dunia. Pameran terbesar di dunia yang berlangsung di Dubai, Uni Emirat Arab mulai 1 Oktober 2021 hingga 31 Maret 2022, menampilkan berbagai keunikan dari negara-negara peserta.
Melansir dari Khaleej Times, Jumat (15/10/2021), benda-benda langka dan unik dari berbagai negara turut dibawa ke Dubai Expo untuk dipamerkan. Berikut di antaranya :
1. Jejak Leluhur Manusia
Dubai Expo 2020 mungkin tentang masa depan dan inovasi. Tetapi jika Anda ingin kembali menjelajahi asal anda, paviliun Ethiopia adalah tempatnya.
Baca juga:Â UEA Longgarkan Pembatasan Perjalanan Jelang Dubai Expo 2020
Fosil berusia 3,2 juta tahun dianggap sebagai jejak tertua umat manusia, dipajang di paviliun.
Dijuluki 'Lucy' oleh antropolog Donald Johanson dan muridnya Tom Gray, fosil itu ditemukan pada tahun 1974 di antara labirin jurang di Hadar di Ethiopia utara.
Dubai Expo 2020 (Dubai Daily Tours)
Kerangka itu, ketika direkonstruksi, terdiri dari sekitar 40 persen betina mungil dengan otak seukuran kera yang tingginya lebih dari satu meter. Johanson menamai spesies Lucy Australopithecus afarensis, yang berarti 'kera selatan dari Afar'.
2. Batu Bulan
Jika anda menyukai luar angkasa, maka kunjungan ke paviliun AS adalah suatu keharusan. Anda bisa melihat dari dekat batu Bulan yang berusia 3,8 miliar tahun.
Potongan itu dibawa ke Bumi oleh awak astronot Apollo 17 pada tahun 1972, pada misi terakhir mereka ke Bulan.
Ini dianggap sebagai salah satu sampel terbesar yang dibawa kembali dari Bulan. Sampel meteorit Mars yang ditemukan selama musim 2012-2013 di Antartika juga akan dipajang di paviliun.
Baca juga:Â Baru Ditemukan, Peti Mati Firaun Langsung Dipamer di Dubai Expo 2020
Pada Expo 1970 di pada November 1969. Pada akhir pekan raya dunia, lebih dari 18 juta orang telah melihat batu bulan.
3. Alquran Presiden AS
Salinan Alquran langka yang pernah dimiliki oleh mantan Presiden Amerika Serikat Thomas Jefferson dipajang di paviliun Amerika Serikat.
Ini adalah pertama kalinya Kitab Suci bepergian ke luar Amerika Serikat. Set dua jilid itu dicetak di London pada 1764.
Buku itu, disajikan sebagai dua jilid, serta peta Makkah berbingkai, dibawa dalam peti kayu yang dibuat khusus dengan bantalan empat inci dan nampan yang disesuaikan, bersama dengan sebuah sensor. yang mendeteksi getaran dan perubahan suhu.