NEPAL Van Java di Magelang, Jawa Tengah mulai kembali menerima wisatawan. Anda bisa jalan-jalan menikmati pemandangan sekaligus bercengkrama dengan warga sekitar yang cukup menyenangkan.
Berada di ketinggian 1600 meter di atas permukaan laut, masyarakat yang tinggal di Dusun Butuh, Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik hidup damai dan jauh dari hiruk pikuk kota. Jalur ini juga menjadi perlintasan biasa yang dilalui para pendaki Gunung Sumbing.
Baca juga: Sambangi 'Nepal van Java', Sandiaga Uno Nikmati Sunrise Ditemani Secangkir Kopi
Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Magelang, Slamet Achmad Husein, mengatakan, saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah menggerakkan kembali sektor pariwisata dengan meningkatkan potensi desa wisata. Karena itu, Nepal van Java kembali dibuka untuk wisatawan domestik dan mancanegara seperti aturan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Wisata Nepal van Java sudah melakukan simulasi pembukaan secara bertahap sejak dua pekan ini. Masih dalam tahap simulasi, sesuai anjuran tetap melakukan protokol kesehatan ketat serta mengikuti SOP / Juknis yang telah diterbitkan oleh Disporapar Provinsi Jawa Tengah maupun Disparpora Kabupaten Magelang," ujarnya.
Tak dapat dipungkiri, kata Slamet, di era adaptasi baru Covid-19, destinasi wisata meredup dan ini menjadi tantangan tersendiri. Karena itu, Nepal van Java ini mulai berbenah agar menarik wisatawan, salah satunya dilakukan pengecatan rumah-rumah warga.
"Diharapkan pembenahan ini mengibarkan kembali semangat sektor pariwisata terutama desa wisata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah lainnya,” ujar Slamet.
Baca juga: Deretan Tempat Wisata di Magelang, Tarif Murah Meriah Dijamin Puas
Diceritakan Kepala Dusun Butuh Kaliangkrik, Lilik Setiyawan, sebelum menjadi desa wisata, masyarakatnya Nepal van Java umumnya berprofesi sebagai petani sayur mulai dari wortel, kentang, kol juga sayuran lainnya. Namun ketika wisatawan berdatangan, perekonomian pun makin maju.
"Aktivitas warga pun biasa-biasa saja, mayoritas bekerja sebagai petani. Mereka menanam berbagai sayuran mulai dari kentang, wortel, kol dan sayuran lainnya,” ungkap Lilik.