WARGA dunia tentu tidak asing dengan momentum perayaan Halloween yang berlangsung persis di akhir bulan kesepuluh dalam setiap tahunnya pada 31 Oktober.
Halloween adalah sebuah momen yang identik dengan sesuatu yang menyeramkan karena berangkat dari sejarahnya yakni merupakan sebuah perayaan malam hari raya semua orang kudus atau sosok roh yang sudah meninggal (All Hallow’s Day).
Baca juga:Â Sulap Rumahnya Jadi Area Squid Game, Remaja Ini Rela Habiskan Uang Rp283 Juta
Untuk memperingatinya, sejumlah masyarakat dari Negara dunia memiliki masing-masing cara dan adat istiadanya. Penasaran? Berikut ini MNC Portal Indonesia sajikan 5 perayaan Halloween di berbagai negara :
1. Dia De Los Muertos, Meksiko
Dia De Los Muertos adalah perayaan terkenal di Meksiko. Ini adalah hari orang mati yang biasanya dirayakan selama tiga hari, umumnya dari 31 Oktober tiap tahun. Tradisi ini mirip Halloween, karena perayaannya diwarnai parade kostum seram dan momentumnya berbarengan.
Upacara perayaan Dia De Los Muertos dilakukan oleh masyarakat setempat dengan cara menempatkan ofrenda atau meja persembahan di dalam rumah mereka yang berisikan bunga, makanan, lilin, dan tentu saja yang paling utama adalah foto anggota keluarga yang telah meninggal.
Baca juga:Â 11 Tempat Wisata Mistis di Inggris, Cocok Dikunjungi saat Halloween
Masyarakat Meksiko percaya bahwa dengan melakukan hal tersebut, arwah mereka yang sudah meninggal akan hadir kembali di bumi. Adapun perayaan Dia De Los Muertos juga tersaji dalam sebuah jalan cerita film Disney yakni ‘Coco’ (2017).
2. Teng Chieh, China
Setali tiga uang dengan Warga Meksiko, masyarakat China juga memiliki ritual serupa yakni memanggil arwah keluarga mereka yang sudah meninggal pada saat Halloween melalui upacara ritual bernama Teng Chieh.
Perbedaan Teng Chieh dengan Dia De Los Muertos terletak pada prosesinya, dimana orang China setelah menghadirkan ofrenda berisikan sesaji dan foto keluarga nya yang telah meninggal, mereka akan menyalakan api unggun dan menerbangkan lampion yang bertujuan sebagai pemandu bagi arwah yang sudah meninggal untuk kembali ke bumi.
Masyarakat Tiongkok percaya dengan prosesi tersebut, ‘mereka’ akan kembali datang ke Bumi untuk mencari kasih sayang selama bulan ketujuh dalam Kalendar Lunar.