JAKARTA - Tradisi mengikat kaki wanita di China sudah ada sejak awal abad ke-20.
Tradisi ini mematahkan jari dan lengkungan kaki wanita untuk diikatkan ke tumit dengan kain.
Alhasil, kaki yang panjangnya hanya 10 cm itu sering terinfeksi dan mudah patah.
Baca Juga:
Mengenal Tradisi Pernikahan di Swedia, Tamu Lawan Jenis Boleh Cium Pengantin
3 Kebiasaan Unik Orang Jepang ketika Musim Panas, Makan Belut hingga Nonton Film Horor
Praktik mengikat kaki terinspirasi dari seorang penari di istana kaisar China pada abad ke-10, Yao Niang.
Ketika itu, Niang berusaha memikat Kaisar Li Yu dengan cara mengikat kakinya dan menari di atas jari kaki.
Karena mengikat kakinya, gaya berjalan Yao Niang juga berubah: ia mengandalkan otot paha dan bokong sebagai penopang. Ia tampak lebih menarik saat berjalan.