TERDAPAT berbagai tradisi seks nyeleneh di dunia yang bahkan kerap membuat kita geleng-geleng kepala. Ritual itu dilakukan oleh berbagai suku yang ada di belahan dunia.
Meskipun tampaknya itu bisa menjadi hal yang tidak bermoral, bahkan ilegal. Akan tetapi, hal itu juga bisa menjadi pengalaman suatu ikatan atau cinta, formalitas, kesenangan, dan kegembiraan.
Ada beberapa masyarakat di luar sana dengan budaya yang membuat kita terlihat seperti pemalu yang sangat tertekan dalam hal aktivitas seksual. Beberapa dari tradisi ini mungkin sudah tidak ada lagi, tetapi akan selalu ada orang yang akan menggantikannya.
Salah satu tradisi seks yang bisa dikatakan antimainstream dilakukan oleh Suku Mardudjara Aborigin yang merupakan penduduk asli Australia. Bagi Suku Mardudjara, ritual memotong ujung penis bagi anak laki-laki sebagai simbol kedewasaan.
Namun, khitan atau sunat ala Suku Mardudjara justru terbilang ngeri. Pasalnya, hal itu dilakukan tanpa bius yang tentunya akan sangat menyiksa.
Baca juga:Â Ritual Seks Nyeleneh Suku Mangaia, Remaja 13 Tahun ML dengan Wanita Lebih Tua
(Suku Mardudjara Aborigin, Foto: Ist)
Seperti diketahui, khitan atau sunat merupakan proses pelepasan atau pemotongan kulup atau kulit yang menyelubungi ujung penis.
Sunat utamanya dilakukan saat usia anak-anak agar lebih mudah dilakukan. Selain diwajibkan menurut syariat agama Islam, sunat rupanya memiliki segudang manfaat menurut kacamata medis.
Di antaranya yakni mengurangi risiko infeksi penyakit seksual menular seperti human papilloma virus (HPV) dan penyakit seksual menular seperti herpes atau sifilis.
Bicara mengenai tradisi sunat ala Suku Mardudjara Aborigin, mereka memiliki salah satu transformasi masa kanak-kanak yang paling membuat terkejut.