JAKARTA - Bali tak hanya menarik dengan berbagai keindahan alam, namun juga terlihat menakjubkan lewat kentalnya warisan seni dan budaya. Berbagai upaya kreatifitas terus dilakukan oleh para seniman Bali dalam meningkatkan nilai kesenian di Pulau Dewata.
Satu di antaranya menampilkan seni pertunjukan Genggong Kutus Bali di area hutan desa. Melihat pertujukan kesenian yang pertama kali dilaksanakan pada area hutan Bali ini tentunya menarik perhatian masyarakat, terlebih minat para wisatawan.
Baca Juga:
15 Tempat Wisata Populer di Madiun, Tak Boleh Dilewatkan
Geger, Vila Romawi Terkubur 1.700 Ditemukan di Lahan Pertanian
Terdapat hal unik pada Genggong Kutus Bali, jika umumnya pertujukan kesenian digelar khusus di gedung kesenian ataupun lapangan. Namun pada kesenian Genggong Kutus Bali, masyarakat dapat menikmati acara di kawasan hutan. Menampilkan kesenian Bali dengan cara yang lebih berbeda.
Para seniman Genggong Kutus Bali mengambil kawasan Hutan Desa Wisata Alsa Arum. Tepatnya berada di wilayah Banjar Silungan, Desa Lodtunduh, Ubud. Disebut sebagai pertunjukan kali pertama yang ditampilkan pada area hutan.
Di bawah rindangnya pepohonan hutan desa, seniman mempertunjukkan kesenian Genggon Kutus yang khas Batuan, dikolaborasikan dengan seni pertunjukan tarian Gambuh Bali. Tentu saja pertujukan seni di kawasan hutan ini menyedot animo masyarakat serta wisatawan yang berada di kawasan Ubud dan sekitarnya.
Tampil secara memukau saat para seniman ini mempertunjukkan aksi kesenian. Mulai dari memainkan alat musik tradisional Bali hingga dipadukan dengan alat musik modern.
"Jadi kesenian Genggong Kutus ini berasal dari Desa Batuan, Gianyar yang sudah diwariskan secara turun temurun," ujar penari Genggong Kutus, Made Suteja.
Mendapat kesempatan untuk membawakan kesenian yang dipertunjukkan di area hutan, mereka pun khusus menyesuaikan alur cerita ini dengan tema alas atau hutan. Melalui pertunjukan kesenian Genggong Kutus Batuan Bali ini, diharapkan kesenian tradisional tidak tergerus jaman yang serba modern seperti saat ini.
Terlebih dengan adanya pandemi Covid-19, semoga saja tetap memberi warna baru sebagai hiburan masyarakat. Maka dari itu, pihak penyelenggara melaksanakan kegiatan ini dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.