DI JEPANG, ada sebuah batu yang menyimpan kisah menyeramkan. Batu itu dijuluki 'batu kematian' yang konon diyakini adalah jelmaan rubah. Masyarakat Jepang menyebutnya dengan nama Sesshōseki.
Konon, batu ini mempunyai kekuatan mampu membunuh orang-orang yang berani mendekat atau menyentuhnya. Sesshōseki tepat berada di dekat sumber air panas yang paling terkenal di Jepang, bernama Nasu.
Dikutip dari laman atlasobscura, dalam budaya tradisional Jepang, kitsune atau rubah sering digambarkan sebagai roh jahat dengan kekuatan dapat berubah bentuk.
Salah satu yang paling terkenal dari jelmaan makhluk tersebut adalah Tamamo-no-Mae. Menyerupai seorang wanita cantik, bertujuan untuk merayu Kaisar dan menjadi gundiknya pada pertengahan abad ke-12.
Identitas asli Tamamo-no-Mae adalah rubah berekor sembilan, berusia lebih dari 2.000 tahun. Ia memiliki tujuan merayu beberapa bangsawan dan raja. Keberhasilannya tercermin hingga mengakibatkan runtuhnya dinasti Shang, dan kematian 1.000 orang di kerajaan India kuno yang disebut Magadha.
Baca juga: Seramnya Harionago, Hantu Cantik Jepang Gentayangan Cari Pria Brondong untuk Dimakan
(Foto: Atlasobscura)
Setelah seorang onmyōji (ahli mistis) mengungkap identitasnya, Tamamo-no-Mae dikejar dan diburu oleh pasukan dalam jumlah besar-besaran. Hingga berakhir kalah di dataran Nasu, kalah karena tajamnya samurai Kazusa-no-suke Hirotsune.
Diketahui tubuh Tamamo-no-Mae berubah menjadi bentuk batu. Kekuatannya dipercaya dapat merenggut nyawa yang mendekatinya, baik itu manusia maupun hewan.
Penduduk setempat sangat menakutinya. Menyebabkan banyak biksu Buddha mengunjungi Sesshōseki, untuk menenangkan kehadiran rubah yang penuh dendam.