KRISIS air di Iran memicu keganasan buaya di wilayah itu. Predator buas itu bahkan tak segan memasuki permukiman padat penduduk untuk mencari mangsa.
Siahouk, seorang pengembala diserang buaya saat pergi ke sebuah kubangan. Pria berusia 70 tahun itu diserang 'gando', sebutan buaya air tawar di wilayah Baluchistan, Iran.
"Saya tak melihatnya saat muncul," ujar Siahouk melansir laman BBC.
Ia baru bisa terlepas dari gigitan buaya saat berhasil menyelipkan botol air plastik di antara rahang buaya. Saat kehilangan banyak darah, Siahouk sempat pingsan sekitar setengah jam. Dirinya ditemukan setelah domba yang digembalakannya kembali ke desanya di Dombak.
Baca juga:Â Heboh Buaya Berenang Santuy di Pantai, Netizen: Senggol Dong!
Peristiwa yang dialami Siahouk merupakan gambaran dari korban buaya di Baluchistan. Kebanyakan korban predator ganas itu adalah anak-anak.
Pada 2016 silam, seorang bocah berusia 9 tahun, Alireza ditelan oleh buaya jenis yang sama. Kemudian pada Juli 2019, Hawa (10) kehilangan lengan kanannya akibat diserang buaya air tawar itu.
Saat sedang mengangkut air untuk mencuci, dia hampir diseret oleh buaya sebelum akhirnya diselamatkan oleh teman-temannya. Kebanyakan korban serangan gando adalah anak-anak. Maraknya serangan hewan predator terhadap manusia ini terjadi saat Iran mengalami krisis air.