JAKARTA - Bagi umat muslim tak perlu khawatir apabila ingin mencoba makanan otentik khas Jepang. Di sana, terdapat beberapa restoran yang halal.
Melansir Antara, berikut daftar restoran ramen ramah muslim karena memiliki sertifikasi halal di Jepang:
Ayam-YA Okachimachi
Lokasi kedai ramen ini tak jauh dari jalan raya Ueno. Plang Ayam-YA menghiasi bagian depan dari restoran berhias sekat-sekat kayu. Kedai ramen Ayam-Ya sudah mendapatkan sertifikasi halal, jadi semua masakan yang disajikan sudah terjamin halal. Logo sertifikasi halal ditempel di pintu depan, sehingga pengunjung bisa melihatnya saat masuk.
Cara memesan makanan di Ayam-YA berbeda dari prosedur di Indonesia. Pengunjung hanya bisa memilih menu dan membayar melalui mesin voucher yang terlihat seperti mesin penjual minuman yang ada di tempat-tempat umum.
Di mesin itu tertera foto, nama menu dan ukuran porsi beserta harga. Anda hanya perlu memasukkan uang kertas di tempat yang sudah disediakan, kemudian memencet tombol di bawah menu yang diinginkan. Mesin akan mengeluarkan tiket menu serta uang kembalian, bila ada.
Baca Juga:
Tahun Baru 2022, Intip 4 Tradisi Barbekyu di Belahan Dunia
Maskapai Bertarif Murah Tawarkan Zona Bebas Anak di Kabin Pesawat
ANTARA memilih salah satu menu rekomendasi di restoran ini, yakni Spicy Tori Ramen Soyu seharga 890 yen (Rp114.500). Serahkan tiket itu kepada pramusaji yang akan menyajikan menu pilihan Anda.
Lantai satu dipakai sebagian besar untuk dapur, sementara kursi dan meja pengunjung berada di lantai dua. Meski sudah mulai larut, masih ada banyak pengunjung, termasuk turis Indonesia.
Tak berapa lama, Spicy Tori Ramen Soyu akhirnya disajikan dalam mangkuk besar. Kuahnya berwarna kemerahan sebagai bukti dari jejak-jejak cabai. Irisan daging ayam yang lembut diletakkan sebagai topping, juga potongan tipis daun bawang yang jadi pelengkap.
Untuk lidah Indonesia, tingkat kepedasan Spicy Tori Ramen Soyu terbilang cukup. Tak terlalu pedas, tapi tidak hambar. Cocok untuk melepas rindu pada rasa makanan Indonesia setelah diserbu rasa manis yang dominan pada kuliner-kuliner Jepang.
Kuahnya lezat, selain itu teksur ramennya halus namun kenyal saat digigit. Ukuran ramennya serupa mi instan, hanya saja bentuk minya lurus, tak terlalu tipis atau tebal. Ada sensasi renyah berkat kehadiran potongan bawang bombay dan daun bawang.
Follow Berita Okezone di Google News
Ramen Ichiran No Pork Shinjuku
Salah satu restoran ternama di Jepang ini tidak punya sertifikasi halal, tapi mereka punya cabang restoran yang ramah muslim karena tak menyediakan babi dan alkohol.
Cabang "no pork" ini berlokasi di 7 Chome-10-18 Nishishinjuku Shinjuku-ku Tokyo-to.
Penanda utama adalah plang serba hijau dengan tulisan "No Pork Ramen". Perhatikan baik-baik papan nama restoran untuk memastikan Anda berada di tempat yang benar, sebab ada restoran Ichiran lain di dekat kawasan tersebut.
Ramen Ichiran sendiri sebenarnya terkenal karena memiliki kuah kaldu yang terbuat dari babi. Khusus untuk cabang "No Pork Ramen" di Shinjuku, kuahnya dibuat dari ayam dan bahan-bahan lain agar rasanya serupa dengan ramen tonkotsu (kuah babi).
Menu yang diinginkan bisa dipesan lewat mesin tiket di bagian depan restoran. Harga untuk ramen Ichiran "no pork" sedikit lebih mahal dibandingkan cabang lainnya. Menu standard di ramen Ichiran biasa bisa didapatkan dengan harga 980 yen, sementara harga ramen Ichiran "no pork" berada sedikit di atas 1000 yen.
Dibandingkan kedai Ramen Ichiran biasa yang antreannya mengular hingga harus menunggu belasan hingga puluhan menit pada jam-jam tertentu, kedai No Pork tergolong lebih sepi.
Sama seperti kedai lainnya, Ramen Ichiran bisa dinikmati pengunjung yang datang sendirian karena setiap kursi dihalangi sekat, serupa dengan bilik di kantor namun ukurannya lebih kecil.
Setelah mendapatkan tempat duduk, pengunjung akan diminta mengisi lembar pemesanan agar mi yang datang sesuai dengan selera.
Anda dapat memilih apakah ingin mendapat topping berupa rebusan daging sapi yang lembut dan gurih, tekstur mi yang diinginkan dan seberapa pekat kaldu, seberapa banyak bawang putih, daun bawang serta saus merah pedas yang ingin dimasukkan ke dalam mangkuk.
Tingkat kepedasan yang ditawarkan berkisar dari tanpa cabai, mild, medium, spicy level dua hingga sepuluh.
Lembar itu akan diambil oleh pelayan di balik tirai yang berhadapan dengan pengunjung. Tirai tersebut hanya dibuka ketika pramusaji mengambil lembar pesanan dan menyajikan mi. Sama sekali tidak ada kontak mata, sebab tirai itu menutupi wajah pramusaji dan tamu.
Di Jepang, makan sendirian bukan hal aneh. Itu sebabnya ada banyak restoran yang menyediakan tempat nyaman untuk tamu individu. Pengunjung bisa sepenuhnya berkonsentrasi pada ramen dengan konsep tempat makan seperti ini.
Mi disajikan dalam kotak makan segi empat, mirip dengan tempat bento. Saat tutupnya dibuka, asap langsung mengepul, memperlihatkan kuah kaldu dengan mi tipis, potongan daun bawang di satu sisi dan daging sapi di sisi lain. Saus pedas khas Ichiran diletakkan di bagian atas mi.
Kombinasi itu terdiri dari mi yang lezat, daging yang lembut serta kuah gurih namun pas di lidah yang dengan mudah bisa dihabiskan hingga ke tetes terakhir.
ANTARA memesan saus merah level medium, setingkat lebih tinggi dari level mild yang direkomendasikan, namun ternyata rasanya tak seberapa pedas.
Bila masih lapar, Anda bisa memesan menu tambahan yang daftarnya tersedia di setiap bilik. Tak perlu repot-repot membayar di mesin tiket, menu tambahan bisa dibeli dengan uang tunai.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.