OBJEK wisata hutan Kota Srengseng di Jakarta Barat rupanya menyimpan wisata alam yang masih jarang diketahui publik.
Tak hanya rimbunnya lokasi dengan pepohonan yang tinggi dan lebat, ternyata memiliki wisata madu segar yang ramah tanpa sengat. Madu Trigona yang sempat viral ini hadir dengan peran swadaya masyarakat sekitar.
Masyarakat tersebut tergabung dalam kelompok hutan tani yang memang berkegiatan menanam, pembibitan dan mengelola madu Trigona. Lebahnya tak menyengat alias ramah sama manusia.
"Kita ada madu Trigona yang tanpa sengat dari masyaraka swadaya yang kelompok hutan tani," ujar Rojak, pamdal sekaligus guide hutan kota Srengseng belum lama ini.
Baca juga:Â Menikmati Eduwisata Lebah di Hutan UI
Namun saat ini wisata madu belum terlalu dikenal mengingat waktu musim penghujan sehingga menghambat produksi madu. Diketahui waktu yang diperlukan untuk memproduksi madu sejak awal sekitar 6 bulan, jika dalam perawatan dalam waktu bisa 3 bulan.
Proses madu yang didapatkan dari kotak stup di mana tempat madu dihasilkan. Prosesnya lebah akan masuk dalam kotak paling bawah tempat telur lebah dan ratu.
Sehingga dalam stup terdapat lubang ditengah yang menghubungkan kotak bawah dan atas, lebah akan naik membentuk propolis atau sarang madu.
"Jadi ini stup di mana bagian bawah yaitu tempat telur ratu dan pekerja (lebah). Terdapat lubang yang memudahkan diri, lebah naik ke atas buat madu, di sini ada propolis yang didalamnya ada madu," jelasnya.