JAKARTA - Maskapai United Airlines membatalkan ratusan penerbangan setelah sekitar 3.000 karyawan di Amerika Serikat dinyatakan positif Covid-19.
"Untuk mengatasi dampak dengan bertindak lebih awal, kami membatalkan penerbangan bila perlu dan memberi tahu pelanggan yang terkena dampak sebelum mereka datang ke bandara - kami juga mengurangi jadwal jangka pendek kami untuk memastikan kami memiliki staf dan sumber daya untuk menjaga pelanggan," kata CEO Scott Kirby melansir Reuters.
Dalam surat itu, dijelaskan jumlah karyawan yang sakit mewakili sekitar 4 persen dari total angkatan kerja maskapai AS.
Baca Juga:
10 Mitos Ayam Cemani, Makanan Jin hingga Media Santet
Jangan Pernah Tinggalkan Ponsel Terselip di Kursi Pesawat, Bisa Picu Bahaya!
Sebelumnya, United membatalkan 154 penerbangan pada Selasa, 11 Januari lalu,, terbanyak dari maskapai AS lainnya, menurut FlightAware. Kemudian, pada Rabu pagi, 12 Januari lalu, maskapai telah membatalkan 120 penerbangan dan menunda 32 penerbangan dan membatalkan lebih dari 60 penerbangan sebelum Kamis, 13 Januari.
Meski demikian, United Airlines bukanlah satu-satunya yang mengalami hal buruk. Maskapai di Amerika Serikat dan di seluruh dunia terpaksa membatalkan penerbangan ribuan orang dalam beberapa pekan terakhir akibat cuaca dan kekurangan staf yang disebabkan oleh varian Omicron.