BANYAK yang penasaran terkait cara pilot hentikan pesawat saat mendarat. Para pilot memang sering mengatakan bahwa bagian paling sulit dari penerbangan adalah pendaratan.
Meskipun pesawat modern mampu menangani pendaratan dengan sangat baik, kemungkinan mengalami cuaca buruk, kerusakan mesin, atau angin kencang tetap saja tidak dapat diprediksi.
Lantas, bagaimana pesawat berhenti setelah mendarat?
Baca juga:Â Â Catat! 6 Tips Keselamatan ala Pilot, Traveler Wajib Tahu
Pada setiap pesawat modern, ada tiga jenis sumber pengereman, yakni ground spoiler atau spoiler tanah, rem cakram, dan reverse thrust atau pembalik daya dorong.
Ketiganya memiliki fungsi masing-masing dalam setiap pendaratan. Berikut ulasannya sebagaimana dilansir dari Simple Flying :
1. Ground spoiler
Salah satu cara paling efektif dan logis untuk membawa pesawat untuk mendarat adalah dengan memotong pasokan daya angkatnya. Spoiler pada bagian atas sayap berfungsi sebagai penghalang aliran udara yang lancar. Namun, spoiler juga memiliki aplikasi yang bervariasi.
Pesawat mendarat (Metro UK)
Mereka dapat digunakan sampai batas tertentu untuk menurunkan kecepatan pesawat pada saat turun dan mendekat. Tahap ini disebut 'penyebaran sebagian' spoiler.
Setelah mendarat, spoiler akan berbentuk vertikal sepenuhnya dengan berdiri tegak dan keluar dari sayap. Dalam banyak kasus, spoiler tanah tambahan, yang lebih dekat dengan badan pesawat juga akan digunakan. Namun, hanya ada sedikit spoiler yang bisa digunakan.
Aplikasi utama dari spoiler pesawat adalah untuk memotong lift dan memberikan semacam hambatan, sisanya dilakukan oleh rem cakram dan pendorong mundur.
Baca juga:Â 4 Barang Paling Penting Dibawa saat Naik Pesawat, Jangan Ketinggalan!
2. Rem roda
Sistem pengereman roda adalah bentuk paling umum dari pengereman pada setiap kendaraan di dunia, termasuk pesawat. Kendati demikian, sistem pengereman pada pesawat tentu dibuat lebih canggih dibandingkan kendaraan biasa.
Sistem rem cakram pada sebuah roda adalah bagian yang tetap dan tidak berputar dengan bagian roda yang lain. Sama seperti bantalan pada kendaraan modern, cakram stasioner ini bertindak sebagai gesekan pada bagian yang berputar dan menyebabkannya berhenti atau mengurangi kecepatan putarannya secara bertahap.
Â
Pesawat paling modern saat ini dilengkapi dengan auto braking system yang dikendalikan oleh autopilot. Tingkat rem otomatis dapat diubah untuk mendapatkan efek yang diinginkan, tergantung pada panjang dan keadaan landasan.
Panjang landasan pacu juga menjadi faktor penting. Bandara seperti Kai Tak yang memiliki kemungkinan crosswinds yang tinggi mengharuskan pesawat untuk menerapkan rem yang kuat untuk berhenti di landasan pacu yang pendek.
Oleh karena itu, kebanyakan pilot saat ini harus mempersiapkan auto braking system sebelum mendarat. Setelah pesawat melambat sampai batas tertentu, pilot akan beralih ke pengereman manual.