MAGELANG -Â Â Pesona keindahan Candi Borobudur selalu memikat wisatawan untuk berkunjung. Kemegahannya dikagumi oleh wisatawan domestik hingga mancanegara.
Usai ditutup lama karena pandemi Covid-19, Candi Borobudur kini sudah bisa dikunjungi. Tentunya wisatawan yang berkunjung harus mematuhi peraturan, salah satunya pembatasan kapasitas dan protokol kesehatan yang ketat.
Selain itu, nantinya wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur, terutama ke bagian atas, juga akan memakai sandal khusus. Sandal ini akan menjadi suvenir yang unik. Sebab, sandal yang diberi nama Upanat ini sesuai dengan yang ada di relief nomor 150 Karmawibhangga.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengapresiasi bakal hadirnya sandal khusus yang diperuntukkan bagi wisatawan yang akan naik ke struktur terbatas Candi Borobudur guna menjaga kelestarian dan keutuhan Candi Borobudur sebagai warisan budaya dunia.
Baca Juga:
7 Aturan Teraneh yang Harus Dipatuhi Pramugari, Dilarang Gendut hingga Tak Boleh Menikah
Terekam Satelit, Begini Penampakan Pulau Terbelah 2 Akibat Letusan Gunung Berapi Tonga
Sandal yang akan diproduksi oleh pelaku ekonomi kreatif di sekitar kawasan Borobudur, khususnya UMKM ini, akan membuka peluang usaha sehingga dapat meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Menparekraf Sandiaga Uno usai melakukan Rakor Percepatan Pembangunan DPSP Borobudur serta peninjauan Concourse pada zona 2 Candi Borobudur, yang merupakan bagian dari penataan kawasan Borobudur sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) oleh KemenPUPR.
"Sesuai petunjuk dari Balai Konservasi, kita akan mulai menerima kunjungan wisatawan 4.000 orang di pelataran dan 1.000 orang yang bisa naik ke Candi dengan menggunakan sandal yang sesuai dengan yang ada di relief nomor 150 Karmawibhangga," kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Sandal yang oleh Balai Konservasi Borobudur diberi nama Upanat ini wajib digunakan wisatawan yang akan naik ke Candi agar tidak merusak tangga dan struktur bangunan lainnya yang ada di Candi.
Namun lebih dari itu, sandal ini akan membuka peluang usaha masyarakat karena sandal-sandal ini akan diproduksi UMKM dengan menggunakan bahan-bahan yang juga ada di kawasan Borobudur.
"Dengan diproduksinya sandal ini diperkirakan akan membuka sekitar 1.200 lapangan kerja. Kita akan pastikan ini adalah kebangkitan ekonomi yang langsung dirasakan masyarakat karena masyarakat sudah betul-betul membutuhkan kebangkitan ekonomi khususnya di kawasan Borobudur," kata Sandiaga.
"Ini adalah kebangkitan ekonomi terbukanya lapangan kerja dengan kelestarian yang dijaga. Konservasi yang pasti akan kita prioritaskan dan juga harapannya ini bagian daripada pemenuhan kebutuhan masyarakat karena masyarakat sudah lebih dari dua tahun menghadapi pandemi. Mari kita giatkan kembali dalam bingkai protokol kesehatan yang ketat dan disiplin," kata Sandiaga.