SEBUAH pabrik kecil di Taiwan berusaha mempertahankan tradisi membuat uang kertas untuk keperluan sesajen secara tradisional.
Menjelang Tahun Baru Imlek 2022, berbagai persiapan dilakukan masyarakat Tionghoa untuk merayakannya. Sebuah pabrik kecil di Kabupaten Mialo, Taiwan, tak ketinggalan disibukkan oleh persiapan itu.
Sekelompok perempuan tua di pabrik tersebut sibuk membuat uang roh atau uang kertas sesajen. Mereka dengan sungguh-sungguh menghiasi lembar demi lembar kertas kuning berlapis warna emas dan perak itu secara tradisional.
Keluarga Chen, pemilik pabrik itu, sama sekali menghindari penggunaan mesin untuk membuat uang sesajen tersebut, tidak seperti halnya pabrik-pabrik uang seperti itu di kota-kota besar.
Mereka meyakini uang yang dibakar untuk persembahan kepada para dewa dan leluhur ini akan lebih bermakna bila dibuat dengan tangan sendiri.
BACA JUGA:Â Viral Pria Menendang Sesajen di Semeru, Ternyata Ini Makna Sesajen Bagi Masyarakat Jawa
Chen Feng-e, pemilik sekaligus pekerja di pabrik itu, merasa bangga dengan apa yang telah dikerjakannya selama ini. Perempuan berusia 70 tahun ini mengatakan, "Saya sudah melakukan ini selama lebih dari 10 tahun. Sulit untuk menghitung berapa lembar sehari yang saya buat. Satu tumpukan seperti ini saja sudah lebih dari 100 lembar."
Permintaan uang sesajen menjelang Tahun Baru Imlek memang meningkat secara signifikan. Banyak orang membelinya untuk untuk kemudian dibakar sewaktu berdoa meminta keturunan, kemakmuran dan umur panjang.