MASKAPAI Southwest Airlines berencana menjual kembali minuman beralkohol di dalam pesawat dalam dua pekan ke depan, setelah sempat menghentikan penjualannya sejak Mei 2021 karena meningkatnya insiden penumpang nakal. Namun, para pramugari Southwest marah dengan kebijakan itu.
Sebelumnya Southwest menghentikan penjualan alkohol di pesawat seminggu setelah seorang pramugarinya dianiaya oleh penumpang mabuk hingga kehilangan dua gigi depannya dalam penerbangan dari Sacramento ke San Diego.
 BACA JUGA: 4 Potret Cantik Pramugari Ivana Stanic, Senyumnya Adem Banget
"Ini adalah hal paling mengerikan yang pernah saya dengar. Sulit dipercaya dan sangat sulit untuk memahami tingkat agresi yang ditunjukkan kepada awak pesawat kami," ujar Lyn Montgomery, juru bicara serikat pekerja yang mewakili pramugari Southwest sebagaimana dilansir dari ABC News, Minggu (6/2/2022).
Montgomery mengatakan bahwa banyak pramugari curiga dengan sikap maskapai yang akan mulai menjual alkohol lagi di pesawat. Menurutnya menjual kembali alkohol berpotensi meningkatkan lagi pelanggaran oleh penumpang.
Â
"TWU Local 556 marah atas dimulainya kembali penjualan alkohol Southwest Airlines, sebuah langkah yang kami anggap tidak aman dan tidak bertanggung jawab. Kami dengan tegas memberi tahu manajemen bahwa melanjutkan penjualan alkohol saat mandat masker diberlakukan memiliki potensi besar untuk meningkatkan masalah pelanggaran dan ketidakpatuhan," tambah Montgomery.
Badan Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) melihat rekor lonjakan perilaku nakal di dalam pesawat sejak awal 2021. Investigasi agensi terhadap lonjakan perilaku agresif di dalam pesawat menunjukkan alkohol sering menjadi faktor penyebabnya.
 BACA JUGA: Intip Potret Cantik Pramugari Kusuma, Senyum Manisnya Luluhkan Hati Lelaki
Pada Juli 2021, FAA mendesak bar dan restoran bandara untuk berhenti menyajikan minuman beralkohol. American Airlines kini adalah satu-satunya maskapai besar AS yang masih bertahan untuk melanjutkan penjualan alkohol.
"Kami belum menetapkan tanggal spesifik untuk kembalinya alkohol di dalam kabin utama pesawat kami. Kami akan terus mengevaluasi situasi dan bekerja sama dengan serikat pekerja yang mewakili pramugari, Asosiasi Pramugari Profesional, dan ahli medis dalam proses ini untuk menentukan kapan kami akan kembali ke layanan penuh di kabin utama," jelas juru bicara.