PARA duta besar dari enam negara Amerika Latin mengecam lelang artefak pra-Hispanik yang akan dilakukan di Prancis. Lelang tersebut menghidupkan kembali kekhawatiran lama yang beredar wilayah itu.
Pernyataan bersama itu muncul sehari setelah Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengecam praktik tersebut sebagai tindakan tidak bermoral setelah lelang besar baru-baru ini.
Para duta besar di Paris untuk Ekuador, Guatemala, Meksiko, Panama, Peru dan Republik Dominika mengecam "sekeras-kerasnya" penjualan artefak pra-Hispanik yang diselenggarakan oleh rumah-rumah lelang dalam beberapa hari mendatang.
Dalam pernyataan bersamanya, pada Selasa 8 Februari 2022, mereka menyerukan agar lelang-lelang itu dihentikan.
Mereka mengecam hal yang mereka nyatakan sebagai "keberlanjutan dari praktik-praktik yang terkait dengan perdagangan gelap kekayaan budaya, yang merusak warisan, sejarah, dan identitas penduduk asli."
Para duta besar Kolombia, Guatemala, Honduras, Meksiko dan Peru mengajukan permohonan serupa November lalu.
Pada Senin 7 Februari, Presiden Lopez Obrador dari Meksiko meminta Prancis untuk membuat undang-undang tentang masalah ini, setelah rumah lelang Millon menjual 30 artefak Meksiko pra-Hispanik pada 28 Januari lalu meskipun pihak pemerintah Meksiko sudah memprotes kegiatan tersebut.