SEORANGÂ wanita pejalan kaki di Prancis tewas terkena peluru nyasar pemburu remaja pada Sabtu 19 Februari 2022. Pembunuhan tidak disengaja ini memicu kembali perdebatan di antara calon presiden negara itu mengenai tradisi berburu.
Melansir dari News.com.au, wanita berusia 25 tahun itu terkena tembakan ketika sedang mendaki bersama seorang teman di dekat Aurillac, wilayah Cantal Prancis. Penembaknya, seorang gadis 17 tahun, segera dirawat di rumah sakit karena syok.
 BACA JUGA: Sandiaga Uno Siapkan Pariwisata Berbasis Alam di Ibu Kota Negara Baru, Seperti Apa?
Remaja itu diketahui menjadi bagian dalam kelompok berburu babi hutan. Kini dia ditahan untuk diinterogasi yang berlanjut sepanjang akhir pekan.
Dia telah memperoleh izin berburunya ketika dia berusia 16 tahun dan dinyatakan negatif narkoba dan alkohol.
“Kami perlu memverifikasi bahwa perburuan itu dikomunikasikan dan ditandai dengan benar,” kata Berrangere Abba, sekretaris negara bagian keanekaragaman hayati pemerintah.
 BACA JUGA: TikToker Kena Tipu Open Trip Labuan Bajo, Sandiaga Ingatkan Wisatawan Jangan Tergiur Harga Murah
Kematian memicu perdebatan berburu
Pembunuhan ini telah menghidupkan kembali perdebatan di antara calon presiden Prancis. Tradisi berburu di negara itu sudah menjadi pro-kontra sejak lama, di mana para kritikus menuntut peraturan yang lebih ketat.