MUNGKIN terdengar tak lazim ketika ada larangan untuk seseorang meninggal dunia. Pasalnya, kematian adalah sesuatu yang pasti terjadi dan tidak dapat dihentikan.
Tapi tahu kah Anda ada sebuah kota di Norwegia yang seolah tak mengizinkan warganya mati? Kota tersebut adalah Longyearbyen, kota paling utara di kepulauan Svalbard.
Sebenarnya warga Longyearbyen bukan dilarang untuk mati, hanya saja sebisa mungkin tak mengembuskan nafas terakhir di kota tersebut. Kenapa?
 BACA JUGA: 10 Wisata Horor di Surabaya, Bikin Merinding!
Perlu diketahui bahwa kota ini terletak di kepulauan Svalbard yang mana berada di atas lingkaran arktik. Suhu di sana bisa mencapai 4°F (-15 °C) dan bahkan terkadang bisa menyentuh angka -25.6°F (-32 °C).
Melansir dari The Culture Trip , hal ini dapat membuat apapun dalam tanah berada dalam kondisi tidak bisa benar-benar mencair meski suhu di permukaan meningkat selama musim panas. Pada intinya, jenazah yang dikubur pun tidak bisa membusuk maupun terurai.
Â
Masalah yang dihadapi saat menguburkan mayat di kawasan Longyearbyen, Svalbard tidak hanya perkara lahan pemakaman yang kian menyempit. Jika mayat tetap utuh sempurna, virus penyakit yang dibawa oleh mayat akan terus menetap serta membeku pula di dalamnya.
 BACA JUGA: 7 Kota Terunik di Indonesia, Pelancong Bisa Nikmati Pengalaman Menarik dan Berbeda
Tentu saja ini berpotensi menimbulkan bahaya bagi warga sekitar. Para ilmuwan di tahun 90-an menggali beberapa mayat untuk mempelajari fenomena lapisan es, mereka menemukan fakta mencengangkan.
Dalam tubuh seseorang yang meninggal akibat pandemi Influenza tahun 1918, virus mematikan itu masih hidup serta terawetkan dengan sempurna. Bayangkan saja ketika lapisan es mencair, maka virus dapat menginfeksi seluruh kota.