MASKAPAI penerbangan utama Rusia, Aeroflot akan mengandangkan sebagian besar armadanya setelah dunia melarang pesawatnya terbang dii wilayah udara mereka sebagai hukuman atas invasi ke Ukraina.
Melansir dari News.com.au, maskapai Aeroflot mengatakan pada Minggu malam, mereka menangguhkan penerbangan ke Eropa setelah Uni Eropa menutup wilayah udaranya untuk semua pesawat Rusia.
Pengumuman itu muncul bahwa mereka akan menutup wilayah udaranya untuk penerbangan Rusia, menambah serangkaian sanksi yang dikenakan pada Rusia atas serangannya terhadap Ukraina.
 BACA JUGA: Rusia Larang Penerbangan dari 36 Negara, Berikut Daftarnya
“Aeroflot menangguhkan penerbangan jaringan rute Eropa mulai 28 Februari 2022 hingga pemberitahuan lebih lanjut,” kata perusahaan itu di situsnya.
Larangan wilayah udara UE melarang semua pesawat Rusia ke atau di atas UE, termasuk jet pribadi. Langkah itu mengkonsolidasikan apa yang sudah de facto sebagian besar di tempat, dengan banyak dari 27 negara Uni Eropa telah secara individual mengumumkan penutupan wilayah udara untuk penerbangan Rusia.
Sebagai tanggapan, Rusia melarang penerbangan dari sejumlah negara, seperti Inggris, Latvia, Lithuania, Estonia, Slovenia, Bulgaria, Polandia, dan Republik Ceko.
Negara-negara lain di luar Eropa juga telah mengambil tindakan terhadap Aeroflot dengan Flight Radar, sistem pelacakan penerbangan yang menunjukkan sejumlah pesawat maskapai itu kembali ke Rusia dengan tajam.
 BACA JUGA: 7 Situs Warisan Dunia UNESCO di Ukraina, Negara yang Lagi Diserang Rusia
Amerika Serikat telah meminta warganya di Rusia untuk mempertimbangkan segera pergi, karena maskapai komersial terus membatalkan penerbangan di negara itu.
“Semakin banyak maskapai membatalkan penerbangan masuk dan keluar dari Rusia, dan banyak negara telah menutup wilayah udara mereka untuk maskapai Rusia,” kata kedutaan AS di Moskow dalam sebuah pernyataan.