LOMBOK Ocean Care (LOC) mengungkap bahwa sampah di kawasan wisata Senggigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjelang ajang MotoGP Mandalika membutuhkan perhatian karena dalam sehari produksi sampah bisa mencapai 1,4 ton.
"Kawasan pariwisata Senggigi saat ini butuh perhatian semua pihak untuk membersihkan sampah," kata Ketua LOC, Christine Sakinah Nauderer.
Angka tersebut, kata dia, berdasarkan hasil kegiatan World Clean Up Day pada September 2021, yakni sampah organik yang dikumpulkan 900 kilogram, sampah nonorganik 400 kilogram, sampah di laut 85 kilogram.
"Puntung rokok saja terkumpul 35 kilogram. Ini berbahaya kalau dibuang ke laut dan dimakan oleh ikan," katanya.

Menurutnya, jumlah sampah di kawasan Senggigi tidak bisa dihitung, bahkan bisa lebih satu ton jika dikumpulkan.
"Bisa dibayangkan ketika belum pernah dibersihkan dari akhir bulan 2021 sampai awal 2022," sambung Christine.
Banyak faktor yang menyebabkan kondisi kawasan Senggigi suram selain dampak pandemi Covid-19. Perhatian pemerintah maupun pelaku usaha dan wisata serta warga kurangnya partisipasi terhadap kondisi lingkungan seperti sampah yang saat ini kurang diperhatikan.
"NTB dikenal dengan wisata halal, namun kondisi kebersihan dari sampah organik maupun nonorganik kurang diperhatikan. Padahal kebersihan itu akan membuat wisatawan akan jadi nyaman untuk berkunjung," katanya.