WARGA di seluruh Jepang merayakan puncak musim bunga sakura satu minggu setelah pembatasan COVID-19 dicabut, yang memicu kekhawatiran akan kemungkinan perebakan kembali virus tersebut.
Pepohonan bermekaran penuh minggu ini di banyak tempat di Jepang. Puncak mekar bunga Sakura di Tokyo yang terjadi pada Minggu 27 Maret 2022, menurut Badan Meteorologi Jepang, menarik banyak orang yang sebelumnya selama dua tahun menghindari berpartisipasi dalam tradisi nasional itu karena pandemi.
Di Taman Chidorigafuchi, "hanami" atau tempat melihat bunga sakura yang terkenal di sebelah barat laut Istana Kekaisaran, ribuan orang melihat bunga merah muda pucat yang lembut sambil berjalan-jalan di bawah deretan pohon atau dari perahu dayung di parit istana.
"Saya merasa hidup akhirnya kembali normal. Di sini, di pusat kota, orang-orang sudah menunggu begitu lama," kata Takanori Shiwaku, seorang pemilik kafe berusia 62 tahun, sambil mengagumi bunga-bunga di taman itu.
Ia mengatakan bunga sakura, yang mekar dan kemudian jatuh secara massal, dikaitkan dengan kemurnian.
"Saya sudah pasti ingin datang kesini tahun ini, dan saya sangat senang," kata Midori Hayashi, seorang pensiunan berusia 75 tahun yang sebagian besar tinggal di rumah selama dua tahun terakhir.
Cherry blossoms, atau "sakura", adalah bunga favorit Jepang dan biasanya mekar mencapai puncaknya pada akhir Maret hingga awal April, tepat saat negara tersebut merayakan awal tahun sekolah dan usaha baru.