CUACA terik pada hari kelima Bulan Ramadhan 1443 Hijriah tidak mengurangi semangat warga untuk mengantre demi mendapatkan bubur samin di Masjid Darussalam, Kelurahan Jayengan, Kecamatan Serengan, Kota Solo, Provinsi Jawa Tengah.
Mereka berdiri berjajar hingga di luar halaman masjid sambil menenteng rantang atau tempat lain untuk mewadahi bubur samin yang akan dibagikan oleh panitia, yang kembali melaksanakan tradisi pembagian bubur samin pada bulan puasa tahun ini setelah menghentikannya selama dua tahun karena pandemi COVID-19.
"Akhirnya saat ini kembali kami adakan, namun untuk antrean tetap dengan protokol kesehatan," kata Nurcholis, ketua panitia pembagian bubur samin di Masjid Darussalam.
 BACA JUGA: 5 Spot Berburu Takjil di Jakarta Barat, Ada Kuliner Legendaris Juga Lho
Nurcholis mengatakan bahwa dalam satu hari panitia bisa membagikan sampai ratusan porsi bubur samin kepada warga yang hendak berbuka puasa bersama di Masjid Darussalam maupun warga yang ingin membawa pulang bubur samin untuk dimakan di rumah.
"Insya Allah menyehatkan. Ada daging, sayur, minyak, karbohidrat, disajikan hangat dan mengenyangkan," katanya.
"Kami terbuka terhadap siapa saja (yang ingin mendapat bubur samin), banyak juga warga non-muslim yang suka," ia menambahkan.
Â
Nurcholis mengatakan bahwa bubur samin merupakan perpaduan aneka bahan makanan dan rempah yang sehat dan lezat. Bubur samin dibuat dari beras, rempah-rempah, macam-macam sayuran, daging, dan minyak samin.
"Berbagai macam sayur, daging sapi, dan tetelan. Semuanya diaduk," kata Nurcholis.
Semua bahan untuk pembuatan bubur direbus bersama air dan diaduk selama kurang lebih dua jam.
 BACA JUGA: Berburu Takjil Jajanan Khas Pesisir di Batang, Sensasi Rasanya Bikin Nagih
Proses pembuatan bubur samin dalam jumlah banyak membutuhkan tenaga dari beberapa pria dewasa karena adonan bubur harus terus diaduk agar tidak sampai mengendap di dasar panci.
Karena proses pembuatannya lama dan cukup menguras tenaga, panitia mulai memasak bubur samin setelah shalat dzuhur sampai waktu shalat ashar tiba saat Ramadhan.
Setelah itu, panitia akan membagikan bubur samin kepada warga yang biasanya sudah datang dan mengantre sejak siang hari.
Panitia pembagian bubur samin di Masjid Darussalam dalam satu hari memasak sekitar 35 kg beras untuk membuat bubur samin dan jika peminat bertambah, maka panitia akan menambah porsi beras yang dimasak menjadi 40 kg pada pekan berikutnya.
Â
Dalam antrean panjang warga yang ingin mendapat bagian bubur samin di Masjid Darussalam ada Afni Duriahtuti, yang mengaku hampir setiap Bulan Ramadhan selalu ikut mengantre demi mendapatkan bubur samin yang gurih dari panitia.
 BACA JUGA: 5 Spot Berburu Takjil Buka Puasa di Bogor, Pilihan Kulinernya Banyak!
"Sudah dua tahun ini kan tidak (ada pembagian bubur samin). Biasanya (antre untuk mendapat bubur samin) buat keluarga. Kalau pas Ramadhan selalu antre seperti ini," katanya.
Siwi Wardani, warga yang lain, saat berada di Kota Solo juga selalu berusaha mampir ke Masjid Darussalam untuk ikut mengantre mendapat bubur samin pada bulan puasa.
"Saya kebetulan bukan warga Solo tetapi selalu ke sini kalau pas ke Solo. Memang rasanya enak. Kadang saya ikut berbuka puasa di sini juga," katanya.