Share

Wisata Religi Masjid Kuno Syekh Abdul Mannan Salabose di Majene, Dibangun Pakai Telur

Ahmad Haidir, Jurnalis · Senin 11 April 2022 09:00 WIB
https: img.okezone.com content 2022 04 10 408 2576339 wisata-religi-masjid-kuno-syekh-abdul-mannan-salabose-di-majene-dibangun-pakai-telur-sHQ7MP5sU9.JPG Masjid Syekh Abdul Mannan di Majene, Sulawesi Barat (ilosastra.blogspot.com)

PERKEMBANGAN agama Islam di Indonesia kerap ditandai oleh sejumlah bangunan bersejarah di tiap wilayahnya. Hal itu juga sebagaimana yang terjadi di puncak Salabose, Kecamatan Banggar, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

Salah satu saksi bisu sejarah peradaban Islam di wilayah basis Suku Mandar itu adalah Masjid Syekh Abdul Mannan, yang didirkan oleh seorang ulama bernama serupa dengan bangunan berusia 400 tahun lebih itu.

 BACA JUGA: Kemegahan Masjid Kubah Emas, Ikon Wisata Religi di Depok

Konon masjid tersebut dibangun hanya bermodalkan putih telur sebagai perekat dari bebatuan dindingnya dan masih kokoh hingga kini.

Sejarah Masjid

Masjid ini dibangun oleh Syekh Abdul Mannan. Menurut sejarah, beliau tiba di Kerajaan Banggae saat masa pemerintahan raja ketiganya yang bernamw Daeng Ta di Masigi. Saat itu, Kerajaan Banggae masih menganut agama Hindu, terbukti dengan banyaknya bebatuan yang menjulang tinggi bagian utara puncak Salabose.

 

Warga setempat percaya bahwa bebatuan itu adalah tempat menyembah. Hal ini karena dulunya terdapat patung yang diyakini sebagai patung yang disembah saat Kerajaan Banggae belum menganut Islam. Patung agama Hindu itu pun disimpan oleh salah satu warga dan fotonya ada di Museum Mandar Majene.

Menurut Muhammad Gaus, imam besar Masjid Syekh Abdul Mannan yang merupakan keturunan langsung sang ulama, leluhurnya itu menikah dengan wanita bernama Besse yang merupakan keluarga dari Tomakaka Salabose, klan terpandang di wilayah Kerajaan Banggae. Dalam upaya nya menyebarkan ajaran Islam, Syek Abdul Mannan pun membangun masjid yang diyakini sebagai masjid pertama di Majene.

 BACA JUGA: Mengenal Masjid Klenteng, Akulturasi Budaya Lambang Toleransi Salatiga

“Masjid ini adalah masjid Kerajaan Banggae. Saya lihat di lontar, pada tahun 1608 itu peresmian agama Islam sebagai agama kerajaan karena sebelumnya adalah agama Hindu,” kata Gaus seperti dikutip dari mandarnews.com, Senin (11/4/2022).

Keindahan Keunikan Arsitektur Bangunan

Seperti yang telah disebutkan, Masjid Syekh Abdul Mannan kabarnya dibangun ‘hanya’ dengan bermodalkan putih telur sebagai perekat dinding. Dan secara arsitektur memang masjid ini tampak sangat sederhana.

Follow Berita Okezone di Google News

Meskipun begitu, bangunannya terbukti masih awet hingga kini dimana sebagian besar ornamen masjid seperti kubah, dinding batu, menara, serta ukiran masih orisinil lho! Keindahan arsitektur kuno masjid terlihat jelas pada bagian tempat wudhu, dimana bentuknya masih berupa batu pahat yang disusun.

Tak hanya itu saja, keindahan dan keunikan dari arsitektur Masjid Syekh Abdul Mannan adalah banyaknya ukiran dan ornamen jadul yang estetik dan sarat makna. Yang paling menonjol adalah ornamen bintang dengan lima sisi yang dipadukan dengan matahari dan bulan sabit.

 Ilustrasi

“Bintang yang punya lima sisi itu merupakan simbol shalat lima waktu, matahari dan bulan makannya siang dan malam. Kita sebagai umat islam tanggung jawab mendirikan shalat waktu setiap harinya,” jelas Gaus.

Lalu ada juga wadah untuk wudu, kemudian ornamen tombak dan keris sebagai tanda peninggalan Kerajaan Banggae hingga ornamen mirip daun yang berjumlah tiga puluh, yang bermakna pedoman hidup umat Islam yakni Al-Qur’an yang terdiri dari 30 juz.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini