JEPARA kental dengan imejnya sebagai kota kelahiran dari Raden Ajeng (RA) Kartini, salah satu sosok pahlawan Indonesia yang paling dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Selain sebagai kota kelahiran RA. Kartini, kota ini menyimpan sejarah menarik untuk diulik. Mengutip situs laman resmi kota Jepara, Jepara sendiri namanya berasal dari gabungan tiga nama, Ujung Para, Ujung Mara dan Jumpara yang kemudian menjadi Jepara, artinya yakni tempat pemukiman para pedagang yang berdagang ke berbagai daerah.
Mengulas Jepara, tentu tak bisa lepas dari sosok Nimas Ratu Kalinyamat, sosok penguasa Jepara. Di bawah pemerintahan Ratu Kalinyamat dari tahun 1549 sampai 1579, Jepara diketahui berkembang pesat menjadi kawasan bandar niaga utama di Pulau Jawa yang melayani ekspor impor.
Tak hanya sebagai kawasan utama perdagangan, Jepara juga berhasil memposisikan dirinya menjadi Pangkalan Angkatan Laut yang telah dirintis sejak masa Kerajaan Demak.
Jika berkunjung ke kota ini, Anda bisa melihat jejak peninggalan perjuangan Ratu Kalinyamat menghadapi bangsa Portugis sebagai penjajah.
Sebagai peninggalan sejarah dari perang besar antara Jepara dan Portugis, sampai sekarang bisa dilihat di Malaka komplek kuburan yang di sebut sebagai Makam Tentara Jawa.
Lebih dari sekadar kota kelahiran Kartini, Jepara juga terkenal dengan kerajinan seni ukirnya furniturenya. Nah, sosok Ratu Kalinyamat ini juga ternyata sangat berjasa dalam cikal bakal membudayakan seni ukir Jepara, yang memadukan seni ukir Majapahit dengan seni ukir Patih Badarduwung yang berasal dari China.
Seni ukir inilah yang sampai sekarang jadi andalan utama perekonomian Jepara. Bahkan pada 2010, Jepara mendapatkan sertifikasi Indikasi Geografis terhadap produk seni ukirnya yang khas.