MURAI Asiri, burung endemik di Arab Saudi berada di bawah ancaman kepunahan. Populasinya kini terus menurun dan sulit ditemukan, sehingga butuh upaya serius untuk menyelamatkannya.
Mohammed Shobrak yang berbasis di Universitas Taif dan anggota Komite Penasihat Ilmiah dari Nota Kesepahaman tentang Konservasi Burung Pemangsa yang Bermigrasi di Afrika dan Eurasia mengatakan populasi murai Asiri sangat menurun dan menjadikannya burung yang sangat terancam punah.
“Jika tidak ada yang campur tangan untuk melestarikannya, itu akan menjadi di ambang kepunahan dan menjadi sulit untuk diselamatkan,” ujar Shobrak seperti dilansir dari Arab News, Kamis (12/5/2022).
Burung murai Asiri, yang hidup di perbukitan barat daya Arab Saudi, adalah anggota dari keluarga Corvidae. Nama ilmiahnya adalah Pica asirensis, dan diklasifikasikan sebagai spesies terpisah melalui studi ilmiah tentang gen yang diterbitkan pada 2003.
Studi tersebut menegaskan bahwa murai terpisah dari spesies burung lain dan tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia.
Shobrak mengatakan studi terbaru, yang disponsori oleh Saudi Aramco dalam kemitraan dengan Pusat Nasional Satwa Liar, menunjukkan bahwa murai, yang dilacak melalui satelit, hidup di daerah dataran tinggi dan, tidak seperti burung lain, tidak bermigrasi ke daerah dataran rendah. selama musim dingin.
Studi tersebut menjalankan program komputer untuk menentukan lokasi favorit burung di habitat historisnya, yang membentang antara Taif di utara dan Abha di selatan, dan menemukan bahwa 80 persen lingkungan yang memadai untuk kelangsungan hidupnya telah menghilang dan hanya 20 persen yang tersisa, sebagian besar di antaranya berada di Asir antara Tanomah dan Abha. Penurunan drastis jumlahnya menjadikannya salah satu burung paling langka di dunia.