RENCANA pengembangan dan pembangunan ekowisata di kawasan Bowosie oleh Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), didukung oleh masyarakat adat Kampung Lancang, Kelurahan Wae Kelambu, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat. Hal itu diungkapkan oleh Tua Golo (Ketua Adat) Lancang, Theodorus Urus.
"Jika tanah ini dibangun untuk pariwisata justru kami dukung, karena itu milik pemerintah. Yang nantinya berimbas bagi kami warga Lancang dan Manggarai Barat umumnya. Sehingga anak-anak kami bisa kerja disana nantinya," kata Tua Golo (Ketua Adat) Lancang, Theodorus Urus.
Ia menjelaskan, dirinya dan masyarakat Lancang mendukung penuh rencana pemerintah untuk mengelola lokasi Bowosie. Namun di sisi lain, ia menyesalkan bahwa ada kelompok tertentu yang melakukan perambahan, sehingga merusak sekitarnya.

"Kita kesal karena lahan hutan dirusak oleh kelompok masyarakat yang bukan warga wilayah Nggorang ataupun golo Lancang," terangnya.
Pihaknya tak keberatan apabila pemerintah melalui BPOLBF yang menata hutan Bowosie. Namun ia juga berharap, pengelola bisa mensosialisasikan dampak baik maupun buruk untuk ke depannya nanti, dikarenakan terdapat pembangunan di lahan hutan tersebut.
Sementara itu, Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi mengharapkan agar masyarakat mendukung program pemerintah. Terkait dengan rencana pengembangan dan pembangunan ekowisata di kawasan Bowosie.
"Dan sebagai kota pariwisata, kita harus ciptakan situasi yang kondusif," terangnya.