INDONESIA memiliki berbagai bahasa, budaya dan tradisi bermacam-macam. Bahkan setiap kelompok etnis memiliki cara menjalankan kehidupan, dan adatnya sendiri.
Di mana sudah diturunkan oleh nenek moyangnya sejak zaman dahulu kala. Salah satunya adalah Suku Naulu, kelompok ini punya tradisi ekstrem, yakni menjadikan kepala manusia sebagai mas kawin.
Dihimpun dari berbagai sumber, Suku Naulu hidup di Dusun Nuanea dan Dusun Sepa, Maluku atau tepatnya di sekitar pesisir selatan Pulau Seram.
Suku Naulu dikenal memiliki beberapa tradisi yang telah dilakukan secara turun-temurun. Termasuk pemenggalan kepala, atau disebut pataheri.
Ritual tersebut diperuntukkan untuk laki-laki yang sudah dianggap dewasa. Selama ritual yang disebut dengan Cidaku, laki-laki yang berhasil berburu kepala manusia untuk dijadikan mas kawin itu kemudian diberi kaeng merah di kepalanya.
Ritual pemenggalan kepala itu, akan dimulai dengan puasa satu hari. Mulai dari pukul tiga dini hari, hingga enam sore. Selama puasa, kaeng berang diikat di leher karena diyakini akan menjauhkan diri dari gangguan setan.
Setelah puasa selesai, mereka akan berkumpul di numa onate atau rumah utama, dan diberikan pakaian adat karanunu onate.
Selanjutnya, mereka akan didampingi oleh seorang kapitan, yakni seorang panglima perang menuju rumah orangtua kapitan untuk memohon doa restu, agar diberikan keberanian dan terhindar dari bahaya.
Usai berdoa, lalu mereka kembali ke numa onate dan mengambil perlengkapan seperti parang, panah, tombak, dan satu tas berisi sirih pinang. Mereka akan mencari manusia untuk dipenggal kepalanya.
Selanjutnya, tetua adat kemudian akan memberikan perlengkapan tersebut dengan menghadap ke utara. Dilanjutkan menuju pintu belakang arah ke timur untuk memimpin menuju ke tempat ritual di dalam hutan.
Follow Berita Okezone di Google News