FESTIVAL Qi Xi di China adalah salah satu festival tradisional yang dikenal sebagai Hari Valentinenya China. Festival ini sudah dirayakan sejak era Dinasti Han dan digelar pada hari ketujuh bulan ketujuh dalam kalender China.
Pada tahun ini, Festival Qi Xi jatuh pada 4 Agustus mendatang. Menariknya, festival ini juga diselenggarakan sebagai bentuk perayaan dari cerita rakyat China kuno tentang gadis penenun dan gembala sapi.
 BACA JUGA:Mengenal Tradisi Memanjangkan Telinga Suku Dayak, Identitas Bangsawan hingga Simbol Kecantikan Wanita
Pasalanya, kisah cinta mereka tidak direstui oleh ibu dari sang gadis, sehingga mereka dipisahkan. Tetapi akhirnya pasangan itu disatukan kembali, hanya satu kali dalam setahun pada hari ketujuh bulan tujuh. Bagaimana kisahnya? Simak selengkapnya berikut ini.
Alkisah ada seorang gembala sapi muda, miskin, tapi baik hati bernama Niulang, dan seekor lembu tua. Sapi itu sebenarnya pernah menjadi dewa ternak, tetapi diturunkan derajatnya karena telah melanggar hukum surga. Niulang pernah menyelamatkan lembu yang sedang sakit.
Â
Untuk menunjukkan rasa terima kasihnya, lembu tua pun membantu Niulang berkenalan dengan Zhinu (seorang peri, putri ketujuh seorang dewi dan Kaisar Giok) ketika dia melarikan diri dari kehidupannya yang membosankan di surga untuk mencari kesenangan di bumi.
Zhinu kemudian jatuh cinta dengan Niulang dan mereka menikah tanpa sepengetahuan dewi. Niulang dan Zhinu hidup bahagia bersama. Niulang bekerja di ladang, sementara Zhinu menenun di rumah. Setelah beberapa tahun berlalu, mereka dikaruniai dua orang anak, satu laki-laki dan satu perempuan.
 BACA JUGA:Mantap! Kuliner Bandung Masuk Makanan Tradisional Terbaik di Asia Versi TasteAtlas
Namun, Dewi Surga (ibu Zhinu) mengetahui bahwa Zhinu, seorang gadis peri, telah menikah dengan manusia biasa. Sang dewi pun sangat marah dan mengirim tentara surgawi untuk membawa Zhinu kembali. Tentu saja Niulang sangat sedih ketika mengetahui istrinya dibawa kembali ke surga.
Kemudian lembunya meminta Niulang untuk membunuhnya dan menyembunyikannya, sehingga dia bisa naik ke surga untuk mencari istrinya. Sambil menangis sedih, dia membunuh lembu itu, mengenakan kulitnya, dan membawa kedua anaknya yang tercinta ke surga untuk menemukan Zhinu.
Tepat sebelum dia menyusul Zhinu, dewi surga mencabut jepit rambutnya dan menciptakan sungai besar di antara mereka. Mereka pun dipisahkan selamanya oleh sungai yang kemudian dikenal sebagai Bima Sakti. Patah hati, Niulang dan anak-anaknya hanya bisa menangis tersedu-sedu.