ANGGOTA Komisi VI DPR, Evita Nursanty mendesak pemerintah tidak memberlakukan tarif Rp750 ribu kepada wisatawan lokal untuk bisa naik ke area stupa Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Hal itu dikarenakan sektor ekonomi dan pariwisata masih dalam proses pemulihan pasca hambatan pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir.
"Saya sarankan ditunda dulu. Jangan sekarang saat ekonomi dan pariwisata kita sedang rebound setelah sekian lama mengalami kesulitan akibat pandemi,” kata Evita, melansir ANTARA.
Menurut dia, tarif Rp750 ribu untuk bisa naik ke area stupa Candi Borobudur senilai Rp750.000 untuk wisatawan domestik dan USD100 atau sekitar Rp1,45 juta untuk wisatawan mancanegara belum tepat dilakukan saat ini.

Ia menyarankan pemerintah untuk menghilangkan kesan negara berbisnis dengan rakyatnya melalui tarif kunjungan wisata yang tinggi mengingat masyarakat juga diberikan hak untuk menikmati warisan masa lalu tersebut.
Menurutnya, Borobudur merupakan tempat ibadah bagi pemeluk agama Buddha, sehingga tidak seharusnya diberi tarif tinggi. Apabila tarif kunjungan tinggi dikhawatirkan hanya orang yang punya uang saja yang bisa ke stupa dan bisa memicu kecemburuan sosial.
"Itu tidak bagus, seakan menikmati wisata itu hanya untuk orang kaya saja," ucap Ervita.
Lebih lanjut anggota parlemen dari daerah pemilihan Jawa Tengah III itu menegaskan dirinya sangat mendukung upaya konservasi candi supaya mengalami kerusakan.
Follow Berita Okezone di Google News