MASKAPAI Ryanair telah mencabut aturan bagi penumpang Afrika Selatan (Afsel) untuk membuktikan kewarganegaraan mereka dengan menjalani tes dalam bahasa Afrikaans sebelum terbang.
Keputusan tersebut disampaikan Direktur Utama Ryanair Michael O'Leary, Selasa lalu, setelah kebijakan itu menuai reaksi keras dari Afsel.
 BACA JUGA: Cegah Pemalsuan Paspor, Maskapai Ini Tes Warga Afsel dengan Bahasa Afrikaans
Melansir dari ANTARA, Kamis (16/6/2022), pemerintah Afsel pekan lalu mengaku terkejut dengan keputusan maskapai itu yang mengharuskan penumpang tujuan Inggris berpaspor Afsel untuk menjalani tes tersebut.
Mereka juga menyebut tes itu sebagai "sistem profiling yang mundur".
Â
Afrikaans hanya digunakan oleh 12 persen dari 58 juta penduduk Afsel dan kerap dikaitkan dengan apartheid dan kekuasaan minoritas kulit putih.
 BACA JUGA:Duh! Bercanda soal Bom, Mantan Bupati Buton Selatan Diturunkan dari Pesawat
O'Leary menggambarkan tuduhan profiling dari pemerintah Afsel itu sebagai "omong kosong", tetapi mengatakan aturan tes itu sudah dicabut.
"Pemerintah Afrika Selatan telah mengakui ada masalah dengan banyaknya paspor Afsel palsu atau tiruan," kata O'Leary dalam jumpa pers di Brussels, Selasa, seperti dilaporkan Reuters.
Follow Berita Okezone di Google News