RATUSAN koleksi keris langka dengan latarbelakang sejarah beragam dipamerkan ke masyarakat Kota Malang. Keris-keris itu bahkan ada yang cukup langka dengan harga jual mencapai seperempat miliar rupiah.
Keris-keris yang dipamerkan ini menjadi ajang edukasi pembelajaran sejarah, bagi pengunjung yang tertarik dan ingin mengetahui dunia perkerisan. Terlihat ratusan keris dari berbagai latar belakang dipamerkan, beberapa keris bahkan sudah berumur ribuan tahun, sebelum era kerajaan-kerajaan Hindu Buddha di nusantara bermunculan.
Beberapa keris peninggalan era Kerajaan Sriwijaya, Singasari, Majapahit, Mataram Islam, hingga Sultan Pakubuwono XI juga dipamerkan.
 BACA JUGA: Mengenal Keris Aeng Tong-tong, Kerajinan dari Madura yang Jadi Suvenir KTT G20
Menariknya pengunjung yang datang tak hanya bisa melihat saja, tetapi juga bisa menyentuh dan berfoto dengan keris yang dibawa. Pengunjung juga mendapat penjelasan mengenai sejarah keris tersebut dari para ahli dan kolektor keris.
Tampak kehadiran pameran keris ini menarik minat sejumlah masyarakat. Mereka tak segan untuk memegang dan mengabadikan momen memegang keris dengan beragam latarbelakang sejarah masing-masing.
Â
Pameran keris di Malang (MPI/Avirista)
Wahyu Eko Setiawan, salah satu kolektor keris menuturkan, ada ratusan koleksi keris yang ia bawa dalam pameran selama dua hari di Dealer A2000 Toyota Malang, yang digelar selama dua hari sejak Jumat hingga Sabtu (18/6/2022) besok. Ratusan keris ini memiliki beragam histori berbeda-beda mulai dari yang tertua hingga era termuda yang didapatnya dan menjadi koleksinya.
"Ini kan budaya kita yang kita miliki, tidak ada di budaya lain. Saya bawa ratusan keris, ada banyak nggak saya hitung," ucap Wahyu Eko Setiawan ditemui MNC Portal, pada Jumat (17/6/2022).
Dari ratusan koleksi yang ia bawa, keris berbahan perunggu menjadi tertua yang dimilikinya. Keris itu diklaim telah ada sebelum zaman kerajaan Hindu-Buddha masuk ke Pulau Jawa.
 BACA JUGA:5 Tempat Wisata di Indonesia yang Dipercaya Dapat Membuat Pasangan Putus Cinta
"(Yang tertua kerisnya) dari zaman perunggu, belum ada kerajaan, orang mengenal logam pertama itu perunggu karena lebih mudah diolah daripada besi. Kalau besi baru setelah era perunggu," tutur Sam Wes, sapaan akrab Wahyu Eko Setiawan.
Sam Wes menambahkan, beragam koleksi keris kuno ia miliki, mulai dari peninggalan era Kerajaan Sriwijaya, Singasari, hingga masa Sultan Pakubuwono XI. Beberapa keris dari wilayah Bali dan Sumatera, juga diperlihatkan di pameran ini.
"Kami punya koleksi keris dari Sumatera era Sriwijaya bernama keris sundang, ada peninggalan era Kerajaan Singasari, Majapahit, ada keris era Sultan Agung Mataram, sampai yang terbaru ya eranya Pak Jokowi juga ada," ujarnya.