PT KERETA Cepat Indonesia China (KCIC) menyatakan syarat untuk menjadi masinis kereta cepat rute Jakarta-Bandung harus memiliki pengalaman menjalankan kereta api konvensional atau kereta rel listrik (KRL) sejauh 100.000 kilometer.
"Masinis yang akan menjadi peserta pelatihan health and safety representatives (HSR) itu harus masinis yang memiliki pengalaman 100.000 kilometer mengendarai kereta api konvensional atau KRL," kata Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi saat meninjau pengerjaan proyek tunnel 2 di Purwakarta, Jawa Barat, melansir Antara.
Dwiyana mengatakan, apabila memperkerjakan masinis baru memerlukan waktu pendidikan hingga 18 bulan, sedangkan jika memperkerjakan masinis berpengalaman dari KAI hanya perlu waktu delapan bulan untuk pendidikan.
Menurutnya, KCIC kemungkinan tidak akan merekrut masinis baru, sehingga meminta kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk membantu menyediakan masinis bagi kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut.
"Dengan cara itu, kita bisa bayangkan dari semula pendidikannya harus memakan waktu 18 bulan, itu cukup delapan bulan," ujar Dwiyana.
Saat ini, kemajuan investasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 84 persen, sedangkan progres fisik telah 76 persen.
Pada November 2022, KCIC akan melakukan tes dinamis untuk menguji coba electric multiple unit (EMU). Rangkaian EMU ditargetkan datang di Indonesia pada September mendatang. Adapun target operasi secara komersial masih di Juni 2023.